http://www.kompasiana.com/dashboard/messages/tjiptadinataeffendi21may43
[caption id="attachment_350479" align="alignleft" width="640" caption="pantai tenggarong yang indah/foto tjipadinata effendi"][/caption]
Indonesia Tanah Airku, yang Mengalahkan Tanah Terjanji
Memandangi satu persatu foto foto ,sewaktu saya dan istri berkunjung kepelosok Nusantara, menghadirkan rasa kerinduan yang luar biasa. Apalagi sambil mendengarkan alunan lagu lama, ciptaan ibu Sud…..
Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah kurasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan………..
Entah bagaimanamengungkapkan rasa hati ,rindu ,kangen atau mungkin saja saya terlalu sensitive..entahlah..Tapi kerinduan itu seakan merasuk dalam dalam kelubuk hati.. Padahal saya tinggal di negeri ,yang kata orang :” tanah terjanji”. Dimana saya bagaikan dimanjakan ,tapi magnit yang menarik seakan lebih kuat.Ingin rasa hati untuk berbagi ,betapa indahnya Indonesia dan betapa indahnya sebuah persahabatan.Setidaknya melalui beberapa foto yang ditampilkan disini.
[caption id="attachment_350558" align="alignleft" width="700" caption="Kopdar di Indonesia NOL../Mungkin tidak banyak orang yang dapat kesempatan untuk ini./tjiptadinata effendi"]
Inilah cuplikan dari sepenggal petualangan kami
Impian untuk menginjakkan kaki di Indonesia Zero ,telah terujud. Sebuah kebahagiaan tersendiri, bagi kami bisa hadir disini. Tidak banyak orang Indonesia ,yang berkesempatan berkunjung kermari. Karena itu kami bersyukur untuk kesermpatan yang diberikan Tuhan kepada kami.
[caption id="attachment_350474" align="alignleft" width="384" caption="berpose di Indonesia Zero/tjiptadinata effendi"]
Berkunjung ke Kupang.
Kami beruntung dapat berkunjung ke Kupang dan pada waktu itu ,sekaligus menjadi tamu pak S.K Lerik.Wali Kota Kupang ,yang kini sudah almarhum. Disini kami memiliki berbagai pengalaman pengalaman unik ,dalam menjalin persahabatan dengan berbagai lapisan masyarakat. Salah satunya, secara tiba tiba kami mendapatkan banyak anak anak angkat disini,karena kami dipanggil dengan sebutan :" papa dan mama".Bagaimana perasaan kami? Tentu kami sangat senang.
Pulkam.
Setinggi tinggi terbang bangau ,akhirnya hinggap ke kubangan juga. Saya bukan seekor bangau dan kampung halaman saya juga bukanlah sebuah kubangan. Tapi ini hanya sekedar ungkapan,bahwa dimanapun angin membawa kita terbang jauh, suatu waktu pasti akan kembali lagi ke kampung halaman ,dimana kita dilahirkan dan dibesarkan.
[caption id="attachment_350560" align="alignleft" width="700" caption="Minangkabau Airport- takana jo kampuang/tjiptadinata effendi"]
Seribu Teman Terlalu sedikit, Pribahasa yang terkesan kuno,tapi sesungguhnya tetap up to date ,dalam menjalani hidup bermasyarakat, setidaknya menurut saya..
[caption id="attachment_350557" align="alignleft" width="700" caption="Kopdar dengan masyarakat di Banda aceh/tjiptadinata effendi"]
Dari sini kami melanjutkan perjalanan ke berbagai kota lain: Maumere, Kefamenanu, Ende ,Larantuka dan Labuan Bajo
[caption id="attachment_350475" align="aligncenter" width="560" caption="Bandara El Tari di Kupang/NTT/tjiptadinata effendi"]
Tenggarong
Untuk dapat mecapai Tenggarong,kami harus mengunakan jasa feri untuk menyeberang dari Samarinda. Ada Pak Benny King sahabat kami yang menemani. Perjalanan ini,sungguh sungguh meninggalkan kenangan manis bagi kami berdua.
[caption id="attachment_350485" align="alignleft" width="640" caption="berfoto bersama sahabat di Tenggarong/tjiptadinata effendi"]
Memiliki Banyak Sahabat adalah sebuah Kebahagiaan. Saya bisa bersahabat dengan siapa saja.Dengan pengusaha,pejabat .tapi juga sahabat saya ada tukang beca, sopir angkot,tukang kebun dan Satpam. Latar belakang sosial dan pendidikan ,bukan halangan untuk menjalin hubungan pertemanan dan persaudaraan.
[caption id="attachment_350488" align="alignleft" width="640" caption="Bengkulu, tempat dimana Bung Karno pernah ditahan/tjiptadinata efffendi"]
Inilah cuplikan dari perjalanan hidup kami,yang tidak secara sistematis, tersusun rapi,tapi setidaknya memberikan gambaran. bahwa dimana hati kita tertambat, maka disitulah jiwa kita. Tanah terjanji ,dimana saya dimanjakan,ternyata tidak dapat membuat saya melupakan tanah tumpah darah,dimana saya dilahirkan dan dibesarkan.Persis seperti lirik lagu ciptaaan bu Sud....." Biarpun saya ..pergi jauh..takkan hilang dari kalbu..Tanahku yang kucintai..Engkau kubanggai..."
Mount Saint Thomas, 28 Oktober, 2014
Tjiptadinata Effendi
https;//www.indonesia.travel/wonderfullindonesia
https;//www.facebook.com/indonesiatravel
https;//plus.google.com/+indonesiatravel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H