[caption id="attachment_351316" align="alignleft" width="614" caption="salah satu tempat tatoo di wollongong/ft.tjiptadinata effendi"][/caption]
Di Australia AnakDiantar Orang Tua untuk Di Tattoo
Ini bukan humor. Karena itu ditempatkan diberita. Beda negeri ,beda budaya dan beda juga sudut pandangterhadap suatu objek.
Belakangan ini di Indonesia, lagi heboh soal tato ,yang dihubungkan dengan profile seorang wanita nama Susi, yang kini beruntung jadi Menteri. Saya tidak kenal dengan Susi, menteri Jokowi ini. Saya hanya kenal dengan dua orang menteri ,yang sekarang sudah mantan,yakni : Ibu Mien Sugandhi dan Ibu Sitti Fadillah Supari , mantan Menteri Kesehatan di Jaman pak Sby.
Jadi tulisan ini ,tidak ada kaitannya dengan pro dan kontra ,Susi bertato . Hanya sekedar berbagi info,bahwa di Australia, bertato ituhanya sebagai hiburan atau just for fun. Tidak ada stigma negative apapun ,melihat orang bertato. Malah orang tua mengantarkan anak anak mereka untuk bertato. Khususnya di saat ada Karnaval atau pesat Haloween.
[caption id="attachment_351314" align="alignleft" width="259" caption="ft.imagebody artzen"]
Tattoo 5 Dollar
Berapa biaya tato disini? Rata rata 5 dollar. Mau wajah digambar mirip kucing atau burung atau mau digambari bendera Australia? Tinggal pilih. Nah,tentunya semuanya ini adalah tato sementara. Yang bila dicuci ,langsung bisa terhapus.
Untuk orang dewasa yang mau tato, biayanya lumayan, dimulai dari 25 dollar dan bisa sampai 100 dollar tergantung banyak dan uniknya lukisan pada tubuhnyaAda yang permanentada yang semi permanen.
Seperti pepatahmengatakan :” Lain Padang,lain belalangnya. Lain lubuk ,lain pula ikannya” ,memang sudah dapat dilihat kenyataannya . Makanya ,aturan pertama yang harus dicermati dan dipahami dengan baik ,bila berkunjung ke Australia adalah :” Jangan menghakimi orang ,sesuai dengan hukum atau pandangan yang berlaku di negeri anda”.
Pelajaran hidup
Tanpa bermaksud mencela ataupun membela siapa siapa,namun dalam hidup itu,alangkah baiknya bila kita menahan diri,untuk tidak cepat cepat menghakimi orang lain. Karena apa yang baik menurut kita, belum tentu jugabaik menurut orang lain. Sebaliknya, apa yang jelek dalam pandangan kita, mungkin saja indah bagi orang lain.
Mengritik itu memang hobby paling mengasyikkan di dunia ini, tapi kalau kita renungkan , ada hal hal penting, yang perlu kita sadari, yakni:
Mengritik itu membuat orang terluka
menjadikan hati kita risau dan marah
Tidak ada manfaatnya baik untuk kita
Apalagi bagi bagi orang lain.
Terus kenapa kita terus melakukannya.?
Alangkah baiknya bila kita mengritik diri sendiri,karena kalau kitamau jujur, diri kita pasti jauh dari sempurna. Setidaknya diri saya sendiri. Setiap hari ,saya lakukan adalah kritik diri. Bahwa banyak hal yang harusnya saya lakukan,namun saya abaikan. Banyak kesempatan untuk saya berbuat baik,tapi belum secara maksimal saya lakukan.
Mount Saint Thomas, 3 November, 2014
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H