Melihat Peluang Bisnis Barang Bekas
Bagi yang berencana ingin melanjutkan studi atau bekerja diAustralia, perlu mempersiapkan diri ,bukan hanya persiapan yang bersifat administrative, tetapi tidakk kurang pentingnya adalah mempersiapkan dirii, dengan mengikuti kursus perbaikan barang barang elektronik,seperti Kulkas, TV dan A.C.
Mengapa? Pertama ,biaya hidup di Australia, cukup tinggi ,apalagi bila dibandingkan dengan biaya hidup di Indonesia. Sebagai perbandingan1 dolar Australia ,setara dengansekitar Rp.10.500 . Nilai ini berfluktasi sesuai dengan irama turun naiknya kurs. Bahkan pernah nilai tukarnya ,mengalahkan nilai tukar dollar Amerika.
Untuk yang seluruh biaya study dan biaya hidup ditanggung oleh negara ataupun mendapatkan bea siswa,tentu dengan melenggang dapat datang kesini. Dengan hanya berbekalkan kelengkapan persyaratan administrative. Akan tetapi bagi yang merencanakan datang ke Australia, baik untuk melanjutkan study ataupun berkerja,dengan biaya dari kantong sendiri,maka perlu mempersiapkan diri dengan mengikuti kursus yang disebutkan diatas.
Penghasilan SebulanRata Rata 2000 dollar, darihasil Kerja Sambilan di rumah
Berhubung, biaya untuk mereparasiKulkas, TV dan Ac, serta peralatan elektronik disini sangat mahal,maka warga lebih suka membuang barang barang bekasnya danmembeli yang baru. Padahal yang dibuang ,mungkin kerusakannya bisa diperbaiki dalam waktu sehari .
Salah kerabat saya , nama : Samsul, yang tinggal di Sydney, membiayai uang kuliahnya,secara mandiri. Menurutnya,daripada bekerja di restoran dengan gaji sekitar 15 dolar perjam ,seminggu akan menerima : 20 X 15 dolar= 300 dollar. Karena bagi yang memegang Visa Student hanya diijinkan bekerja maksimum 20 jam seminggu.
Nah, paling gaji sebulan yang bisa dipanen adalah 4 x 300 dollar= 1.200 dollar. Ini belum diperhitungkan biaya transportasi pulang pergi.Disamping itu ,ia harus mematuhijam kerja, yang terkadang bertabrakan dengan kegiatan di Kampus. Sehingga ia jadi pontang panting , menyesuaikan jadwal.
Melihat Peluang dari Barang Bekas
Suatu waktu Samsul isengmengambil Kulkas bekas yang dibuang orang dan membawa pulang ke kontrakannya. Setelah diperiksa ,ternyata tidak ada kerusakan berat, hanya perlu di tambah preon nya dan diganti skring. Dalam waktu tidak sampai 2 jam ,kulkas sudah berfungsi secara normal.
Pemilik Kost langsung menawar600 dollar. Sebuah surprise bagi Samsul, karena dari iseng, ternyata dalam waktu 2 jam dapat uang 600 dollar,dipotong biaya untuk beli skring da nisi preon 65 dollar,jadi masih tersisa lebih dari 500 dollar.
Sejak saat itu Samsul memutuskan untuk berhenti bekerja dan mengumpulkan barang barang elektronik bekas. Dari hasilpenjualan ini, dalamwaktu 2 bulan,ia sudah melunasi mobil pick up ,yang khusus digunakan untuk mengangkut barang barang bekas ini. Gambar diatas ,baru sore ini dijepret dari lokasi yang hanya terpaut sekitar 3 km.
Pebisnis barang bekas ini panen raya, mendekati akhir tahun, karena rata rata warga Australia yang termasuk mampu,mengganti barang elektroniknya dengan yang baru.Bisa dalam bentuk microwave, kipas angin, oven, cerek masak air, tungku listrik ,kulkas, serta Tv dan lain lainnya. Biasaya di letakkan di pekarangan rumah dan ditulis :" For Free", agar yang mau mengambil tidak usah ragu ragu.
Harga Kulkas Baru
Berapa sesungguhnya harga sebuah Kulkas baru? Kulkas biasa berkisar antara 2000 hingga 4 000 dollar.Kalau yang besar dan memiliki fasilitas produksi es batu,secara otomatis,kami beli tahun lalu seharga 10.500 dollar .
Keuntungannya:
- Tidak terikat jam kerja
- Bisa kerja santai dirumah
- Penghasilan bisa hampir 2 kali lipat dibanding kerja cleaning atau di restoran
- Di kamar kostnya , memiliki kulkas, microwave dan TV hasil dari barang bekas
- Untuk iklan tidak keluar uang, tempelkan pengumuan dimall dan di toko toko
- Dalam waktu setahun, Samsul sudah bisa mengirimkan uang ke Indonesia.
- Rencananya akan memanggil adiknya ,untuk memperluas usaha barangbekas
- Untuk kegiatan ini,tidak perlu ijin,selama tidak menggangu tetangga
Karenaitu sejak bulan lalu, ia menyewa rumahdi pinggiran kota ,yang memiliki pekarangan .Mungkin ide ini ada manfaatnya bagi yang ingin melanjutkan studi ataupun bekerja di Australia, agar mempersiapkan diri denganmengikuti kursus yang banyak terdapat di Indonesia
Melihat peluang bisinis kelihatan mudah,tapi sesungguhnya hanya orang yang memiliki sense of bisinis yang mampu :"melihat" peluang ini.
Mount Saint Thomas, 12 November, 2014
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H