Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Sukses sebagai Pengusaha Telur Asin

21 Desember 2014   18:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:48 6091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_360877" align="aligncenter" width="470" caption="Sukses sebagai Pengusaha Telur Asin di Brebes/tjiptadinata effendi"][/caption]

3 Generasi Hidup dari Usaha Telur Asin

Kota Brebes, dikenal sebagai kota telur asin. Di hampir sepanjang jalan raya dapat dengan mudah kita temui para penjual telur asin. Ada yang memiliki toko besar, namun terlebih banyak yang berjualan dengan mengunakan kios- kios sederhana, yang juga adalah beranda rumah mereka masing masing.

Mbak Sutina, di mana kami berhenti untuk membeli beberapa box telur asin, bercerita bahwa ia sekeluarga sudah 3 turunan, hidup dengan berjualan telur asin ini. “Alhamdulilah dengan hanya semata-mata berjualan telur asin, kami bisa menyekolahkan anak-anak kami,” kata Mbak Sutina, yang biasa dipanggil dengan nama ”Tina”.

“Bikin telur asing itu gampang, Om,” kata Mbak Tina. Hanya saja orang sering tidak sabaran menunggu telur tersebut menjadi asin sehingga orang lebih suka membeli yang sudah jadi dan pasti asin.”

[caption id="attachment_360885" align="aligncenter" width="490" caption="kota Brebes kota telur asin/ft.tjiptadinata effendi"]

14191330391290146040
14191330391290146040
[/caption]

Modal Kecil, Untung Besar

Untuk usaha telur asin tidak perlu modal besar. Telur itik dibeli langsung pada peternak, jadi bisa lebih murah. Setiap pengusaha telur asin sudah memiliki langganan sendiri. Cukup dengan mengawali modal 500 butir telur asin @ Rp 1.500,-- = Rp 7.500.000,00-- dijual dalam kardus kecil yang berisi 6 butir dan kardus yang berisi 12 butir dengan harga satuan sekitar 6 ribu rupiah.

Untuk yang telur asin bakar, dijual dengan harga 8,500 rupiah. Sehingga dalam tiap 100 butir telur asing, keuntungan kotor adalah Rp 600.000,00 - Rp 150.000,00 = Rp 450.000,00. Rata-rata setiap hari telur asin made in Tina laku 10 kotak. Dengan kata lain, dalam sehari Mbak Tina mendapatkan keuntungan kotor Rp 450.000,--(empat ratus lima puluh ribu rupiah).

Bisa Membiayai Ibunda Naik Umroh

Melalui hidup sebagaipengusaha telur asin, yang kelihatan sepele dan tidak menarik, ternyata Mbak Tina sudah mampu membiayai ibunda tercinta untuk umroh. Yang tentunya merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi seluruh keluarga. Bahwa dengan hasil kerja keras memproduksi telur asin dengan tangan tangan sendiri dan dibantu seluruh anggota  keluarga sudah menjadi jalan untuk membiayai anak-anak ke sekolah tinggi dan membahagiakan orang tua.

[caption id="attachment_360901" align="aligncenter" width="300" caption="telur dalam proses/tjiptadinata"]

1419137216912750703
1419137216912750703
[/caption]

Cara Buat Telur Asin ala Brebes
Menurut Mbak Tina, telur yang akan diasinkan boleh telur ayam atau telur itik. Namun sudah merupakan tradisi, orang menggunakan telur itik untuk dijadikan telur asin.




    • Pertama: Telur dicuci hingga bersih dari kotoran yang melekat


    • Kedua: Sediakan tanah liat dan abu bekas bakaran jerami dan garam


    • Ketiga: Tanah liat dan abu bekas bakaran jerami dan garam ini diaduk dengan komposisi: tanah Liat : abu bekas jerami : garam = 3 berbanding 1. Jadi 3 tumpukan tanah liat diaduk dengan satu tumpukan abu bekas bakaran jerami. Kemudian diberi garam kasar satu bagian.

[caption id="attachment_360902" align="aligncenter" width="300" caption="proses awal buat telur asin./tjiptadinata effendi"]

14191373101525622690
14191373101525622690
[/caption]

Abu adalah untuk memproteksi telur dari cacing dan bakteri yang mungkin terdapat pada tanah liat. Telur yang sudah dicuci dikeringkan dengan kain atau handuk bekas dan kemudian dipoleskan hingga merata dengan adonan tanah liat + abu + garam. Disimpan selama 20 hari untuk dapatkan hasil maksimal.

[caption id="attachment_360903" align="aligncenter" width="300" caption="telur asin siap santap/tjiptadinata effendi"]

14191373951463544467
14191373951463544467
[/caption]

Cara Merebus:

Ternyata merebus telur asin yang sudah jadi ada kiat tertentu. Tidak boleh terlalu cepat diangkat dan tidak boleh juga terlalu lama. Hanya sekitar 5 menit pada air mendidih dan kemudian dibiarkan menjadi dingin. Tidak boleh disiram dengan air dingin, karena akan mengakibatkan telur menurun kualitasnya. Kalau terlalu lama direbus, telur akan mengalami retak-retak dan berarti sudah tidak layak untuk dijual.

Ada Juga Telur Asin Bakar

Ternyata tidak hanya ada telur asin rebus, tapi juga telur asin bakar.

[caption id="attachment_360905" align="aligncenter" width="300" caption="telur asin bakar enaak/tjiptadinata effendi"]

1419137587433352394
1419137587433352394
[/caption]

Ketika ditanya apakah dengan membuka rahasia dapur cara membuat telur asin, Tina tidak takut akan mendapatkan saingan? Jawabnya sangat santai, "Rejeki kita tidak akan lari kepada orang lain, Om."

Catatan Penulis

Kisah pengusaha telur asin bukan berita spektakuler, malah mungkin oleh sebagian orang dianggap tidak ada apa apanya. Namun sesungguhnya, kalau mau, kita bisa memetik hikmahnya bahwa dari hal sepele, asal dilakukan dengan sepenuh hati, dapat mengantarkan setiap orang meraih cita-cita hidupnya.

Belajar dari penjual telur asin, agar tidak usah pelit untuk ilmu, tapi mau berbagi kepada siapa pun. Penjual telur asin ini sudah sejak lama menerapkan sharing and connecting dalam perjalanan hidupnya..

Sumedang, 21 Desember, 2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun