Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mesin Pemetik Buah untuk Ringankan Tugas Pekerja Kebun

18 Desember 2014   20:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:02 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_360225" align="aligncenter" width="539" caption="mesin pemetik buah/ft.abcnews,radioaustralia"][/caption]

Mesin Pemetik Buah Ringankan Tugas Pekerja Kebun

Kerja sebagai pemetik buah di perkebunan Australia, selama ini menjadi incaran para pekerja, terutama dari Asia dan tentunya termasuk dari Indonesia. Disamping merupakan alasan untuk memperpanjang Visa kunjungan,juga tentunya ada nilai nilai dollar yang diperoleh.

Belakangan perusahaanmengupayakan agar para pekerja ,dapat terhindar dari bekerja di teriknya sang mentari. Apalagi dimusim panas

Beralih pada Mesin Pemetik Buah

Kehadiran mesin pemetik buah ini, ternyata sama sekali tidak mengurangi peluang para pencari kerja musiman. Malah justru dipersiapkan untuk memberikan kenyamanan bagi para pekerja kebun ini.

Mesin pemetik canggih memungkinkan produsen mangga mulai musim ini dapat melakukan panen di malam hari di perkebunan mangga mereka di wilayah Northern Territory,Australia

Panen mangga di malam hari ini dimungkinkan berkat kehadiran 3 mesin pemetik baru yang dirancang oleh Perkebunan Piñata  Hasil kerjasama dengan sebuah perusahaan mesin pertanian di Australia yang pembuatannya menelan biaya masing-masing $190,000 atau setara dengan Rp2 miliar.

Mesin pemetik canggih yang dilengkapi 7 lampu LED membantu menerangi pohon mangga ketika pekerja melakukan tugasnya memetik buah mangga dengan cara menyusuri deretan pohon-pohon tersebut

1418884815803783829
1418884815803783829
perkebunan mangga di Quensland/abcnews.radioaustralia

Mengurangi Kerusakan pada Buah dan Jauh lebih Awet

Konon, menurut hasil survey, buah mangga yang dipanen padamalam hari ketika suhu  lebih dingin dapat meningkatkan kualitas buah dan sekaligus memiliki daya tahan yang lebih lama,terhadap proses pembusukan,bilamana dibandingkan dengan memetik buah di siang hari ,apalagi di suhu yang cukup panas.

Disamping baik untuk buah, juga baik bagi para pekerja, untuk menghindari mereka dari kegiatan yang memaksa mereka harus berkerja diteriknya matahari disiang hari. Lebih jauh, ternyata memetik buah mangga di malam hari, menghasilkan lebih banyak mangga ,karena pemetik lebih sedikit melewatkan buah-buahan ketimbang memetik di siang hari, karena penampilan buah mangga jauh lebih baik di malam hari,dibawah sorotan lampu LED.

Mesin pemetik baru yang mereka gunakan memiliki ukuran lebih besar dari alat pembantu panen lainnya dan memungkinkan 10 orang pekerja memetik buah di sisi kiri kanan mesin tersebut. Dengan menggunakan mesin ini sebagai alat bantu maka dalam satu hari jumlah buah mangga yang bisa kita petik sangat tergantung dengan ukuran pohon dan buahnya bisa mencapai 70 keranjang dalam satu hari,

Alat bantu panen yang baru ini juga berhasil mengurangi kerusakan pada buah ketika proses pemetikan, sehingga semakin memastikan kualitas buah yang baik.Karena bila dipetik secara manual.buah yang dipetik ,dilemparkan masuk kedalam keranjang dari ketinggian. Dan hal ini jelas menimbulkan berbagai cidera dan kerusakan pada mangga yang dipetik.

Dengan kehadiran mesin ini, melakukan panen buah yang lebih telaten, pada pohon-pohon mangga .Karena sebelumnya pihak perkebunan mendapatkankesulitan untuk mengatasi kerusakan pada pohon selama masa panen.  Buah mangga yang di petik dari pohon tidak tersentuh tangan sampai tiba waktu dimasukan kedalam kemasan,(sumber: abcnew.radioaustralia)

Australia kaya dengan Perkebunan Buah

Australia merupakan negeri yang kaya dengan perkebunan beragam jenis buah,seperti : anggur, apple,pear ,jeruk ,peach dan sebagainya.

Pada waktu musim buah, satu kantung besar buah ,dapat diperoleh dengan harga 5 dollar bahkan dibeberapa perkebunan, untuk menarik pengunjung berbelanja langsung keperkebunan, untuk makan ditempat,disediakan buahan gratis.

Sementara itu buahan tropis ,yang umumnya diimpor, kurang diminati,karena harganya yang dinilai terlalu mahal.

Cilacap, 18 Desember, 2014

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun