Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pikiran Positif Miliki Kekuatan Seimbang dengan Pikiran Negatif

20 Januari 2015   22:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:43 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pikiran Positif Miliki Kekuatan Seimbang dengan Pikiran Negatif

Untuk memahami tentang konsep konsep kehidupan,orang tidak perlu memperlajari falsafah secara mendalam. Karena setiap insan, secara sadar ataupun tidak ,sudah menjalaninya dalam kehidupan. Banyak contoh dari kejadian nyata disekeliling kita, bahkan mungkin kita sendiri sudah mengalaminya. Namun karena terbelenggu oleh berbagai kegiatan rutinitas hidup, banyak orang yang pikirannya terpancang pada suatu hal ,yakni yang namanya belajar adalah duduk dibangku sekolah.

Padahal hidup ini adalah sebuah universitas yang bersifat multidimensional. Banyak hal yang sama sekali tak terjamah di bangku kuliah, bisa dipelajari dalam perjalanan hidup kita. Dari hal hal sekecil apapun, bila disimak dengan baik,akan menghadirkan butir butir pencerahan dalam diri . Untuk semakin bertambahnya usia, semakin banyak yang dipahami. Untuk menjadikan kita manusia yang semakin arif memaknai arti dari sebuah kehidupan.

Sesungguhnya dengan memahami konsep konsep dasar cara berpikiryang positif, maka konsep ini akan secara bertahap menjadi konsep hidup kita.

Pikiran  Menciptakan sebuah Realita


  • Pemahaman yang mendasar adalah bahwa:
  • pikiran akan dapat membangun diri atau sebaliknya menghancurkan diri kita,
  • Mengubah nasib kita atau membuatnya semakin terpuruk.
  • Meraih impian impian hidup atau menghadirkan berbagai kemalangan .
  • Menciptakan kedamaian atau menghadirkan kebencian.
  • Menciptakan kebahagiaan atau kesengsaraan.

Intinya adalah bagaimana kita menentukan pilihan hidup kita.Karena hidup adalah sebuah pilihan dan apa yang kita pilih akan menjadi hidup kita.Karenapikiran kita,akan selalu mendahului sebuah realita.

Kesalahan Konsep Cara Berpikir Dapat Diubah

Sebuah paradigma yang sudah terlanjut berkembang pada mayarakat dikalangan orang tua tempo doeloe adalah :” Saya sudah tua, wajarlah saya sakit sakitan. Toh ada anak cucu yang akan menjaga saya” . Entah siapa yang pertama mengedarkan konsep keliru ini ,tak ada yang tahu,namun hasilnya sungguh sangat menyedihkan. Tak terhitung para orang tua, begitu memasuki masa pensiun atau usia ke 60, tubuhnya sudah mulai digerogoti berbagai penyakit. Dan jadilah seperti apa yang dipikirkannya selama ini,yakni hidupnya menjadi beban anak anak cucunya.hingga diakhir hayat.

Pengalaman pengalaman pahit para orang tua ini, seharusnya mampu membuka mata generasi muda, agar menghentikan cara berpikir yang demikian. Karena secara tanpa sadar, orang yang berpikiran pepsimis atau negatif,sudah melakukan program bunuh diri perlahan lahan,dengan terlebih dulu mengerogoti anak anak cucunya.Konsep hidup yang salah, menghadirkan petaka bagi diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun