PM Tony Abbott dan Presiden Joko Widodo. (Credit: Reuters)
Perdana Menteri Australia Tony Abbott kembali bermohon kemurahan hati dari Presiden Joko Widodo untuk mengampuni dua warga negara Australia terpidana mati kasus narkoba, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.
Sukumaran dan Chan tidak termasuk di antara 6 orang terpidana mati kasus narkoba yang telah dieksekusi Minggu (18/1/2015) dinihari.Meskipun permohonan grasi Sukumaran sebelumnya secara resmi telah ditolak, namun pelaksanaan eksekusinya belum bisa dilakukan sebelum ada keputusan atas permohonan grasi Andrew Chan.
Menurut ketentuan hukum Indonesia, eksekusi harus dilakukan bersama-sama karena kejahatannya pun dilakukan bersama-sama.Pekan lalu, PM Abbott kembali melayangkan surat kepada Presiden Jokowi berisi permohonan pengampunan atas nama kedua terpiana mati.
"Saya berharap rasa penyesalan yang jujur dari kedua terpidana mati, rehabilitasi mereka yang berhasil, bisa menjadi bahan pertimbangan pengampunan meskipun sudah di saat-saat terakhir seperti ini," jelas PM Abbott kepada radio setempat, Selasa (20/1/2015) mengenai isi suratnya.
Hari Senin (19/1/2015) Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengungkapkan ia juga telah mengajukan permohonan serupa kepada mitranya di Indonesia namun tidak dikabulkan. Presiden Jokowi sebelumnya menegaskan tidak akan memberikan pengampunan kepada terpidana mati kasus narkoba, sebagai wujud sikap tegas pemerintahan baru Indonesia dalam membrantas narkoba.
Andrew Chan (kiri) dan Myuran Sukumaran telah divonis mati sejak tahun 2006. (Foto: Jewel Samad, AFP)
Minggu lalu Presiden RI Joko Widodo ,sudah menegaskan bahwa ia tidak akan memberikan grasi kepada tahanan yang dihukum atas kepemilikan narkoba.Sehingga dengan demikian Myuran Sukumaran dan Andrew Chan tadinya masih memiliki harapan terakhir untuk diberi penangguhan hukuman ,kini hanya tinggal menunggu saat saat pelaksanaan eksekusi hukuman matinya dilaksanakan,
[caption id="attachment_365341" align="aligncenter" width="490" caption="sukumaran ,disaat terakhir, masih berharapkan menyelesaikan s1 dibidang seni/abcnews"]
Myuran Sukumaran, lebih dikenal dunia, ketimbang Andrew Chan, karena selama dalam tahanan di penjara Kerobokan Bali, ia sudah berhasil melukis wajah SBY dan beberapa petinggi negara. Lukisan tersebut kemudian diikut sertakan dalam pameran lukisan di Melbourne tahun lalu dan sudah terjual. Uang hasil penjualan tersebut ,diserahkan ke Penjara Kerobokan . Bahkan Sukumaran, yang sudah 2 tahun dengan tekun belajar seni melukis, tadinya masih berharap mendapatkan S1 nya. Namun kini ,impian tersebut sepertinya tidak akan pernah jadi kenyataan, setelah grasinya ditolak oleh Presiden Jokowi (sumber berita /foto: abcnews)
Jakarta, 20 Januari ,2015
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H