Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bukittinggi Sepotong Firdaus di Katulistiwa

4 Februari 2015   16:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:51 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menelusuri satu saja di antara berjibun objek wisata ini, setidaknya membutuhkan waktu lebih dari satu jam. Semisal kami kunjungi Jam Gadang, yang sarat dengan berbagai kisah kisah menarik. Kalau dituangkan, mungkin akan menjadi sebuah buku novel. Namun saya hanya menyuguhkan sepintas gambaran tentang Jam Gadang ini, terutama bagi yang mungkin belum pernah berkunjung ke sini.

Sekeliling Jam Gadang ini dihiasi dengan taman-taman mini dan sejumlah pohon pelindung di sekitar taman. Di sini juga terdapat sejumlah fasilitas tempat duduk yangdimanfaatkan para pengunjung untukduduk santai sambil menikmati pemandangan menyejukkan. Dari sini, kita dapat memandang dengan bebas, gedung Istana Negara Tri Arga Bung Hatta. Dan tak jauh dari sini, terdapat jugapatung Bung Hatta.

Plaza Bukittinggi sebagai pasar modernnya berdiri megah dan cukup mencolok yang dikelilingi dengan beragam pasar tradisional sebagai pusatnya wisata souvenir dan kuliner yang selalu disinggahi pengunjung, baik turis domestik maupun pengunjung dari mancanegara.

[caption id="attachment_367127" align="aligncenter" width="368" caption="menyukuri karunia hidup/doc.pri"]

14230160281824409238
14230160281824409238
[/caption]

Setiap Hari Adalah Hari Kunjungan Wisata

Kota ini sepertinya tak mengenal hari libur atau hari Minggu. Karena pada hari-hari biasa pun jumlah pengunjung cukup ramai walaupunpuncak lonjakan pengunjung yang mendatangi kota wisata ini terjadi pada hari Sabtu dan Minggu serta hari libur lainnya.

Konon, kendati bangunan Jam Gadang yang tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi juga di luar negeri ini dan memiliki keganjilan pada angka empatnya ini didirikan oleh orang Belanda. Namun, konon perancangnya adalah putra asli Minangkabau, yaitu Yazid dan Sutan Gigih Ameh.

Bangunan unik ini merupakan salah satu ikon Kota Bukittinggi yang dikawal oleh taman bunga dan pohon-pohon pelindung yang dapat memberikan kesejukan dan berfungsi sebagai paru-paru kota. Seakan alam masih ingin menambah keelokan kota keripik sanjai ini, masih ada lagi pemandangan yang tak kalah memukau. Kalau lagi beruntung, cuaca yang cerah memungkinkan orang untuk menatap sayup-sayup sampai Puncak gunung Merapi dan Singgalang. Masih ada sebuah lagi gunung, yakni Gunung Sago.

1423016249685232999
1423016249685232999
Ngarai Sianok -sepotong Firdaus /tjiptadinata effendi
Ngarai Sianok yang Memukau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun