Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Orang Padang Beli Sepotong Batu Rp 585 Juta di Banda Aceh

8 Februari 2015   15:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:36 1420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_395553" align="aligncenter" width="560" caption="sumber foto: tribun/serambi indonesia"][/caption]

Orang Padang Beli Sepotong Batu Rp 585 Juta di Banda Aceh

Demam batu akik sudah merambah ke mana-mana, termasuk ke Negeri Serambi Mekah, Banda Aceh. Saya dan istri dibawa city tour oleh kedua sahabat kami, Pak Asrul Adami dan Jasman. Dari cerita hilir-mudik, hingga Pak Jasman mengatakan, ”Pak Tjipta, orang Padang hebat yaa. Berani beli sepotong batu Rp 585 juta!"

Onde mandee… tapi jujur saya tidak serta-merta percaya. Masa iya ada orang waras mau beli sepotong batu seharga lebih dari setengah miliar? Tanpa tedeng aling-aling, saya jawab, ”Mungkin Pak Jasman salah dengar, mungkin maksudnya 5 jutaan rupiah?”

“Benar Pak... saya kan hadir di Hotel Hermes Palace. Khusus menggelar pameran batu akik sejak selasa yang baru lalu. Supaya yakin, bapak baca saja salah satu koran terbitan Banda Aceh,” kata Jasman menyakinkan saya. Saya hanya bisa manggut-manggut sambil sesekali gelengkan kepala. Manggut-manggut, saya percaya sahabat saya ini nggak mungkin bikin berita bohong khusus untuk saya, nggak ada gunanya. Geleng kepala karena terkagum-kagum akan kegilaan orang kampung saya berani beli batu senilai lebih dari setengah milliar. Bayangkan kalau dibelikan kerikil, bisa buat aspal jalan di kampung.

[caption id="attachment_367778" align="aligncenter" width="625" caption="ft.doc.pri"]

1423359524206822031
1423359524206822031
[/caption]

Ternyata Benar 585 Juta untuk Sepotong Batu!

Saya percaya cerita teman saya. Tapi untuk meyakinkan diri, maka setibanya di hotel saya check and recheck, ternyata benar. 585 Juta untuk sepotong batu. Sekali ini saya hanya bisa geleng-geleng kepala saja.

Nah, ini saya cuplik secuil beritanya, sesuai dengan aturan main, hanya boleh dicuplik maksimal 20 persen dari berita.

BANDA ACEH - Festival Batu Aceh (Atjeh Batee Festival) resmi dibuka sejak Selasa (3/2) di Hotel Hermes Palace Banda Aceh. Masyarakat terlihat antusias, terlihat dari tingginya tingkat kunjungan ke lokasi festival.

Adalah Akmal salah satu peserta pameran yang berhasil menjual cincin tersebut. Cincin yang dia jual merupakan cincin batu Yellow Saphire asal Tanzania yang diikat dengan berlian 136 pcs, mas putih 25 gram dan 10,77 karat. Akmal membanderol cincinnya seharga Rp 675 juta.

Cukup mahal memang, tapi itu tidak menyurutkan niat pecinta batu untuk membelinya, salah satunya pengusaha pemilik tambang emas dan hotel di Padang Sumatera Barat, Dato Afis. Setelah tawar menawar Akmal akhirnya melepas cincin tersebut kepada Dato Alfis seharga Rp 585 juta. (dikutip dari : Tribun/serambi Indonesia).

[caption id="attachment_367779" align="aligncenter" width="448" caption="kedai nasi berubah jadi toko batu akik/doc,pri"]

14233596671141536144
14233596671141536144
[/caption]

Hingga Larut Malam Bisnis Batu Akik Laris

Kami dibawa ke beberapa lokasi pameran gemstone yang dipenuhi oleh para peminat sehingga untuk cari parkir pun tidak gampang. Bahkan hingga selesai makan malam terlihat lokasi batu akik ini masih ramai dikunjungi. Dan yang menarik, ternyata kaum wanita juga tidak ketinggalan antri untuk membeli atau hanya sekedar ingin menyaksikan batu-batu yang konon berkhasiat selangit itu.

Salah satu penjual batu akik, Pak Bachtiar, yang mengaku asal Padang, dengan mata berbinar-binar bercerita, dalam sebulan ini saja, sekarung batu batuannya terjual 19 jutaan! Yang sebelumnya mimpi pun ia tidak berani. "Biasonyo awak tawarkan 50 ribu, urang malengah sae, kini 200 ribu bararuik urang mambalieh," kata Bachtiar dengan antusias (Dulu ditawarkan 50 ribu rupiah, melihat pun orang nggak mau. Kini 200 ribu rebutan orang membeli).

Pembeli juga happy

Ternyata bukan hanya Bachtiar yang happy dapat  durian runtuh, tapi salah satu pembeli batu delima merahnya, tanpa diminta bercerita, "Kemarin saya beli di sini batu seharga 300 ribu, ee begitu pulang di rumah, ditawar tetangga saya Pak Haji Musa 1 juta... ya langsung saya jual" Hmm pembeli dan penjual sama-sama untung... luar biasa.... Bisa-bisa saya juga tergoda mau jadi pedagang batu akik. Dalam sehari bisa untung satu juta... hmmm.

Apakah wabah demam akik ini positif ataukah akan membawa dampak negatif pada perekonomin masyarakat Indonesia? Tentu kita bisa berteori ini dan itu, tapi biarlah waktu yang menjadi saksi. Mungkin bisa bernasib sama dengan ” ikan koi”, tanaman Gelombang Cinta, ikan Lohan, atau burung perkutut? Entahlah…. let's time will be the witness.

Banda Aceh, 8 Januari, 2015

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun