Kami sempat turun sesaat dan sambil berjalan, memotret sana sini, kami juga disapa oleh warga setempat. Ternyata penghuni Kampung Jacky Chan yang merupakan para korban tsunami 26 Desember 2004 terdiri atas beragam latar belakang profesi dan etnis.
“Warga disini hidup rukun dan damai “, kata Pak Asrul yang terlibat secara langsung sebagai pengawas bangunan disini .” Di Kampung Jacky Chan ini, warga hidup berbaur : karyawan nelayan, petani, tukang ojek, pedagang, maupun wiraswasta. Dari sisi etnis, disini tinggal keturunan Aceh-Jawa, Padang, Tionghoa, dan suku yang lain.
"Mereka semuanya hidup saling menolong". Jelas Pak Asrul menutup penjelasannya tentang pernak pernik Kampung Persahabatan Indonesia-Tiongkok ini.
[caption id="" align="aligncenter" width="490" caption="doc. pri"]
Kunjungan singkat ini, telah membuka mata hati saya, bahwa contoh hidup damai dalam keberagaman yang telah diterapkan oleh warga aceh ,yang dijuluki “Negeri Serambi Mekah“ ini, dapat menjadi inspirasi, bagi warga lainnya di tanah air tercinta ini.
Banda Aceh, 08 Februari, 2015
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H