sumber berita/foto; abcnews)
Perdana Menteri Australia , Tony Abbott yang terancam di impeachment, ternyata dapat memenangkanpertarungan politik, yang mempertaruhkan jabatannya. Kekuatiran bahwa Tony yang baru 17 bulan memegang tampuk pemerintahan di negeri Kanguru ini,akan bernasib sama dengan rekan terdahulunya Kevin Rudd ,ternyata tidak terjadi. Dalam voting yang melIbatkan 101 orang ini, 61 suara memberikan dukungan terhadap Tonydan 39 suara lainnya ,menyatakan tidak percaya akan kepemimpinanya.Sehingga dengan demikian Tony lolos dari vonis:” mosi tidak percaya”
Gunjang ganjing politik di Australia, mencatat bahwa sebagian dari warga Australia, menganggap Tony gagal dalam meningkatkan ekonomi di negeri ini ,serta kebijakannya dibidang perpajakan yang dinilai tidak sejalan dengan harapan warga Australia. Kondisi ini di jadikan alasan untuk menjatuhkannya,dengan menggunakantindakannya memberikan anugerah Penghargaan Tertinggi kepada Putra Mahkota Inggeris ,sebagai pemicunya
Tony Lolos dari "Impeachment
Tony Abbott tetap bertahan dalam posisinya sebagai perdana menteri Australia setelah selamat dari upaya voting di internal Partai Liberal, Senin (9/2/2015) pagi di Canberra. Namun karir politiknya dinilai telah mengalami cedera.
Upaya voting terhadap kepemimpinan Abbott diusulkan dalam mosi yang disampaikan anggota parlemen Partai Liberal dari dapil Australia Barat Luke Simpkins. Usulan mosi ini yang kemudian diperkuat oleh anggota parlemen lainnya Don Randall.
Namun, sesuai aturan internal Partai Liberal, mosi itu sendiri harus divoting terlebih dahulu apakah akan diteruskan atau tidak. Hasilnya, dalam pertemuan yang dihadiri 101 dari 102 anggota Partai Liberal yang memiliki hak suara, 61 menyatakan menolak mosi dan 39 menyatakan menerimanya. 1 suara diberikan secara informal dan 1 anggota tidak hadir karena sedang cuti.
Philip Ruddock, chief whip (semacam ketua dewan pembina) Partai Liberal, kepada media menjelaskan, hasil voting ini sekaligus mengakhiri desas-desus pergantian pimpinan Partai Liberal yang sekaligus pergantian perdana menteri.
PM Abbott sendiri dalam pernyataan usai voting menyebutkan ia ingin lebih fokus pada tugas-tugas pemerintahan daripada kegaduhan politik.(sumber : abcnews
Yogyakarta, 10 Pebruari, 2015
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H