[caption id="attachment_370899" align="aligncenter" width="614" caption="lampion simbol kegembiraan dan kesejahteraan/tjiptadinata effendi"][/caption]
Perayaan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada tangal19 Pebuari, 2015 sudah berlalu.Dirayakan diberbagai kota ,dengan segala variasinya. Imlek sudah menjadi hari libur nasional. Dalam arti kata ,perayaan Imlek ,sudah bukan lagi menjadi monopoli warga keturunan Tionghoa.tapi sudah menjadi perayaan nasional. Dalam kalimat lain ,perayaan tersebut sudah menjadi milik bangsa Indonesia.
Perayaaan tahun baru Imlek ini, mencapai titik puncaknya pada hari Cap Go Meh, yang tahun ini jatuh pada tanggal 5 Maret 2015. Jadi sejak tanggal 19 Pebruarisudah dihitung berlangsung satu hari, terus hingga 15 hari,yang sekaligus merupakan penutupan perayaan Imlek.
[caption id="attachment_370900" align="aligncenter" width="614" caption="barongsay/ft,tjiptadinata effendi"]
Tradisi di Indonesia
Seiring dengan perjalanan waktu yang panjang, maka tak dapat dipungkiri,bahwa tradisi yang dijalankan oleh warga keturunan Tionghoadi Indonesia,tidak persis sama dengan apa yang dilakukan oleh warga Tionghoa di negeri lain. Namun setidaknya esensialnya adalah menyadikan tahun baru Imlek ini, sarana dan prasarana ,agar seluruh keluarga dapat berkumpul dihari bahagia ini. Hal hal yang ada kaitannya dengan ritual agama ,sudah tidak lagi terlihat, mengingat sebagian besarwarga Tionghoa sudah tidak lagi mengikuti agama leluhurnya, yakni Khong Hu Cu,tapi sudah terbagi dalam beragam agama.
[caption id="attachment_370904" align="aligncenter" width="614" caption="makan onde onde bersama.lambang persatuan/tjiptadinata effendi"]
Makan Onde Bersama
Onde onde ini terbuat dari tepung ,yang dibulat bulatkan sebesar kelereng, Biasanya dikerjakan secara bergotong royong oleh kaum wanita dan anak anak ,dalam satu keluarga. Onde onde ini diberikan warna warni . Kemudian dicelupkan kedalam air mendidih sehingga matang. Lalu dimasukkan kedalam larutan air jahe yang sudah diberikan gula secukupnya. Onde onde ini menjadi makanan tradisi,dalam merayakan penutupan Imlek,bersama seluruh keluarga.
Saya sudah merayakan Imlek dan Cap Go Meh di berbagai kota dan negara,yang menampilkan beragam cara dalam mengaplikasikan perayaan penutupan Imlek ini. Bahkan antara perayaan di kota Padang dan Medan ,saja sudah berbeda. Begitu juga perayaan Cap Go Meh di Jakarta,berbeda dengan di Pontianak atau Singkawang. Namun intinya Cuma satu,yakni merupakan acara puncak dan sekaligus menandakanperayaan tahun baru Imlek sudah selesai dengan berlalunya Cap Go Meh
[caption id="attachment_370901" align="aligncenter" width="614" caption="ditiap rumah dan kantor dipasang lampion/tjiptadinata effendi"]
Makna Lampion
Pada malam Cap Go Meh, dirumah rumah dan ditoko,dipasang lampion ,dalam tata warna yang menarik. Kertas atau kain yang digunakan untuk membalut lampion ini, biasanya terdiri dari kertas atau kain tembus pandang. Sehingga cahaya lilinatau cahaya lampu ,akan memantulkan sinarnya dalam bervariasi warna ,tergantung warna yang melekat dilampion. Lampion adalah petanda kesejateraan hidup bagi seluruh anggota keluarga.
[caption id="attachment_370902" align="aligncenter" width="614" caption="naga,lambang keperkasan dan kejayaan/tjiptadinata effendi"]
Barongsay dan Naga (Liong)
Merayakan Cap Go Meh ,tanpa Barongsay dan Liong ,tentu serasa kurang lengkap. Uniknya kata Barongsay ini,bukan bentuk kata asli dari Tiongkok,tapi merupakan paduan dari kata :”Barong”(Jawa) dan “Say” yang artinya Singa dalam dialek Hokkian (Hokkien).Yang merupakan symbol kebahagiaan ,kegembiraan dan kesejahteran.
Untuk menjadi pemain Barongsay ini,diperlukan orang yang sungguh sungguh sudah terlatih,selama bertahun tahun. Apalagi untuk yang memainkan kepala Barongsay.setidaknya memahamidasar dasar kungfu secara baik. Terlebih ketika harus memanjat tiang bambu yang bergoyang goyang, sungguh sungguh membutuhkan ketrampilan,agar tidak terjatuh.
Belakangan kata :” Kungfu” lebih diterjemahkan dengan :”Wushu” .karena tidak lagi dalam konteks saling menjatuhkan antara lawan,melainkan menampilkan kepiawaian diri masingmasing. Yang lebih banyak menonjolkan seni dari pada kekerasan.
[caption id="attachment_370918" align="aligncenter" width="700" caption="naga/tjiptadinata effendi"]
Petasan
Permainan Barongsay ini,biasanya di ikuti dengan bunyi petasan yang saling bersahut sahutan. Petasan ini,dipercayai sebagai cara untuk mengusir energy negative. Karena suara petasan ini, akan membersihkan seluruh lokasi yang akan dilalui Barongsay dari segala hambatan, yang tidak kasat mat
Naga atau Liong
Pada jaman dulu, dalam perarakan naga ini,anak anak orang kaya ,duduk dikursi yang sudah disediakan,secara beruntun. Bisa memuat hingga 30 anak,dalam satu barisan naga. Namun belakangan hal ini dianggap ,merupakan peniggalan colonial Belanda dan merendahkan martabat orang yang memikulnya. Sehingga lama kelamaan , hanya naga semata yang dimainkan oleh para pemainnya.
Tidak tahu persis apakah masih ada daerah yang menerapkan perarakan naga gaya lama,yakni dengan menumpangkan anak anak diatasnya. Namun ada anak ataupun tidak, sama sekali tidak mengurangi makna perayaan Cap Go Meh .Naga dianggap symbol kekuasaan dan kekuatan,karena itu dalam tradisi Tionghoa, sebuah keluarga akan sangat berbesar hati,bila ada anaknya yang lahir dalam Shio Naga.