Mohon tunggu...
Tjhen Tha
Tjhen Tha Mohon Tunggu... Insinyur - Speed, smart and smile

\r\nIa coba menjelaskan bahwa kebiasaan dalam keluarga kita selalu menggunakan nick-name atau panggilan sayang, huruf (i) didepan nama Tjhentha bukanlah arti turunan produk Apple seperti iPhone, iPad atau iPod tapi itu adalah sebutan sayang untuk orang yang dicintai. jadi huruf (i) di depan nama itu bukanlah untuk maksud pembeda gender. Tjhentha itu sendiri berasal dari dua suku kata Tjhen Tha, karena dulu belum ada huruf C maka di tulis Tj dan aslinya adalah Chen Tha yang berarti Cin-Ta.\r\niCinta dalam artian makna orang yang dicintai dalam kondisi pasif (dicintai) karena ia masih dalam kandungan. Ketika ia sudah lahir, iCinta berubah menjadi Cinta yang berubah peran jadi aktif sebagai kata kerja atau kewajiban (mencinta). Kewajiban Cinta sama derajadnya seperti kewajiban sholat, haji, puasa, zakat dll. sebagaimana dituliskan dalam Qs 42:23.\r\n“Katakanlah hai Muhammad, tidak aku pinta upah atas dakwahku kepada kalian melainkan kecintaan kalian kepada keluargaku (Ahlulbait).”\r\nOrang tuaku menyampaikan pesan dan wasiatnya dalam namaku untuk membayarkan utang mereka kepada Rasulullah yang telah mengajarkan Islam kepada mereka.\r\nSemoga aku bisa membayar hutang-hutang kami kepada Rasulullah saw dengan men-Cintai Ahlulbaitnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Happy 27th Wedding Anneversary

5 Maret 2023   20:48 Diperbarui: 5 Maret 2023   21:33 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersulang di Surga
#Happy27thWeddingAnniversary

Bersyukurlah kamu ketika kamu masih bisa mengalami bangun kesiangan, karena artinya kamu masih bisa dimasukkan dalam kategori kelompok usia muda.

Istilah bangun kesiangan ini sering dialami mahasiswa yang ada nugas atau test pagi dan sementara malamnya habis dugem atau belajar larut karena menggunakan metode SKS (Sistem Kebut Semalam).

Sementara untuk kaum paruh baya pada dua pertiga malam umumnya sudah terjaga, betapapun mereka ingin memejamkan matanya otaknya sudah activated, metabolisme tubuhnya sudah tidak tertahan dan memaksanya melakukan toilet traning setiap 2 atau 3 jam sekali, kecuali menggunakan metode "baby-sleeping" dengan memakai pampers.

Sudah sejam diri ini terjaga tapi mata tetap berusaha menutup diri, badan terasa remuk tapi masih enggan untuk bergeming. Mungkin hanya aroma secangkir kopi panas yang bisa membangkitkan gairah ini.

Sementara diluar sana suara azan pertama saling sahut menyahut diantara beberapa masjid sekitar. Mungkin ada yang salah mengenai pemahaman kita dalam beragama, kita disarankan untuk menyahut suara azan namun diakhir zaman ini semua sudah berubah, malah azan yang saling bersahutan.

Sementara didalam sini, WAgrup kesdm saling bersahut-sahutan, riuh rendah suaranya "tang ting tang ting tang ting tung". Saling mengucapkan "Selamat Ulang Tahun".

Inilah bukti saintifik perilaku kaum paruh baya dan mungkin WAG itu memang berisi kaum paruh baya. Disclaimer-nya mungkin ini grup orang sholeh yang melakukan "qiamul-lail" atau sholat malam.

Sebenernya artikel ini bukan membahas behavior kaum paruh baya tetapi lebih fokus pada peringatan milad atau anniversary. Makanya dipilih tema "Bersulang untuk Anniversaryku".

Pegawai sebuah perusahaan mengadaan "Surprise Party" untuk boss-nya denga acara yang mewah. Setelah para pegawai menyampaikan ucapan selamat, maka giliran sang boss menyampaikan sambutannya. Dengan sedikit muatan philosophies sang boss menyampaikan untuk dirinya yang sudah masuk kategori kaum paruh baya umur bukanlah menjadi prestasi yang dibanggakan namun prestasi adalah dalam membangun keluarga yang disebut "Anniversary".

Kalau dilihat dari sisi ilmu mekanika dasar, umur itu seperti gerak peluru yang mengikuti graphic parabolic. Diawal ketika kita masih bayi dan muda kita mengejar kepuncak untuk mencapai kedewasaan dan ketika mencapai puncak kedewasaan kita kembali turun dan menahan masa paruh baya dan tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun