Diperkirakan tempat itu sekitar Babylonia di Irak atau sekitar 1200 km jaraknya. Karena ditemukan buaian disebuah Gereja di Bagdad yang dipercaya digunakan al Masih ketika masih bayi, oleh karena itu sampai saat ini beberapa kaum Nasrani tetap melakukan ziarah kesana.
Ketika Maryam akan melahirkan, ia bersandar pada sebuah pohon kurma dan kemudia Allah mengalirkan sungai dibawahnya. Dari kitab-kitab sejarah diceritakan, sungai tersebut adalah anak sungai Euphrat yang dialirkan untuk air minum bunda Maryam dan tempat tersebut adalah Karbala.
Sudah menjadi tradisi dan kepercayaan pengikut Ahlulbait bahwa setiap para Nabi as yang diturunkan Allah swt dihantarkan berziarah ketempat ini (karbala) dan menumpahkan darahnya diturbah karbala sebagai ungkapan duka terbunuhnya putra Nabi Muhammad saw disana.
Dalam perjalan kami terakhir ke Karbala, dengan misi mencari jejak-jejak tempat lahir Al Masih as dan bongkahan batang kurma yang diperkirakan berusia dua ribu tahunan lebih.
Namun sayang, kami tidak menemukan jejak atau bekas apa-apa sepanjang tepian sungai euphrat, hanya saja kami menemukan jejak Imam Mahdi atjf yang disitu kita diminta sholat dua rakaat. Mungkin beliau sudah memberikan tanda untuk kita dan mendirikan Masjid disitu.
Akhirnya pesan Natal al Masih bagi umat Islam adalah peringatan kelahiran, kecerian dan harapan akan kedatangan kembali sang juru selamat bersama Al Mahdi yang ditunggu.
Keterkaitan semua misteri ini, bersumber pada penafsiran ayat pertama surah Maryam, sebagaimana sedikit ahli tafsir menyebutkan Kaaf Haa Yaa Ayn Shaad bermakna Karbala Husein Kehausan Terbunuh Tanpa Kepala.
Wallahua'lam bisawaf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H