Mohon tunggu...
Tjhen Tha
Tjhen Tha Mohon Tunggu... Insinyur - Speed, smart and smile

\r\nIa coba menjelaskan bahwa kebiasaan dalam keluarga kita selalu menggunakan nick-name atau panggilan sayang, huruf (i) didepan nama Tjhentha bukanlah arti turunan produk Apple seperti iPhone, iPad atau iPod tapi itu adalah sebutan sayang untuk orang yang dicintai. jadi huruf (i) di depan nama itu bukanlah untuk maksud pembeda gender. Tjhentha itu sendiri berasal dari dua suku kata Tjhen Tha, karena dulu belum ada huruf C maka di tulis Tj dan aslinya adalah Chen Tha yang berarti Cin-Ta.\r\niCinta dalam artian makna orang yang dicintai dalam kondisi pasif (dicintai) karena ia masih dalam kandungan. Ketika ia sudah lahir, iCinta berubah menjadi Cinta yang berubah peran jadi aktif sebagai kata kerja atau kewajiban (mencinta). Kewajiban Cinta sama derajadnya seperti kewajiban sholat, haji, puasa, zakat dll. sebagaimana dituliskan dalam Qs 42:23.\r\n“Katakanlah hai Muhammad, tidak aku pinta upah atas dakwahku kepada kalian melainkan kecintaan kalian kepada keluargaku (Ahlulbait).”\r\nOrang tuaku menyampaikan pesan dan wasiatnya dalam namaku untuk membayarkan utang mereka kepada Rasulullah yang telah mengajarkan Islam kepada mereka.\r\nSemoga aku bisa membayar hutang-hutang kami kepada Rasulullah saw dengan men-Cintai Ahlulbaitnya

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menangkap Angin di Negerinya Jollibee

26 Juni 2019   22:30 Diperbarui: 29 Juni 2019   20:25 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menangkap Angin di Negrinya Jollibee - Manila TripSebagian orang mengatakan "kesempatan itu tidak datang dua kali", namun ternyata dia datang untuk yang kedua kali. Undangan seminar dari Asean Development Bank (ADB) untuk berbicara mengenai Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Manila adalah yang kedua setelah Guangdong-China.

Beberapa kolega yang ditawarkan untuk berpartisipasi tampak tidak berminat dengan berbagai alasan, apalagi dengan tema yang diusung membuat kening berkerut kencang dan kota destinasi sesama negara berkembang, sesama semrautnya.

Namun, terkadang kita perlu keluar dari rutinitas sebentar untuk mendapat semangat baru dengan melakukan sebuah perjalanan singkat. Yeey...Grab!!! a Manila-trip".

Pertama yang harus dipersiapkan sebelum berangkat adalah bahan-bahan presentasi dan diskusi untuk bisa duduk sejajar dengan partisipan dari berbagai negara.

CCUS merupakan bagian upaya masyarakat dunia mengatasi pemanasan global akibat efek rumah kaca yang dituangkan dalam Paris-Agreement.

Dalam perjanjian tersebut disepakati untuk menurunkan suhu permukaan bumi sebesar dua derajat agar dapat mengurangi mencairnya gunung es dikutub yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut dengan cara mengurangi emisi gas CO2 yang menyebabkan efek rumah kaca.

Persiapan selanjutnya adalah menyusun "things to do in Manila" berisi tempat-tempat tujuan wisata para turis yang dan tempat wisata kuliner yang banyak didapat dari trip-advisor, akan tetapi khusus untuk destinasi Manila sepertinya yang harus lebih dulu dicari adalah halal food restoran.

Ternyata penerbangan dari Jakarta ke Manila hanya dilayani oleh maskapai Philipine, baik flag carrier maupun yang lowcostnya. Sepertinya maskapai kita tidak begitu tertarik untuk terbang ke negerinya Imelda Marcos ini.

Mengalami keterlambatan sekitar satu jam, penerbangan malam inipun berubah menjadi penerbangan larut malam.

Menjadikan perjalanan ini menarik memang merupakan suatu tantangan tersendiri, terutama karena destinasi sesama negara berkembang sekawasan.

Terbangun ketika cabin-crew menginstruksikan seat-adjustmen untuk persiapan pendaratan dipagi yang ceria. Pesawat melakukan right-manuver menampakkan gedung-gedung dan bangunan begitu mendekati kota Manila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun