Holding Energy
Tahapan terakhir dari sebelum menjadi Holding Energi adalah menggabungkan perusahaan Migas dengan PLN yang mengelola kelistrikan.
PLN sebagai BUMN yang bergerak dibidang kelistrikan mulai dari pembangkitan, transmisi dan sampai distribusi. Merupakan perusahan Indonesia kedua yang sempat masuk dalam Global Fortune 500, namun sayang terlempar keluar beberapa tahun terakhir ini.
Sebagai pembanding State Grid perusahaan listrik Cina yang bertengger diposisi puncak nomer dua Global Fortune 500 setelah Walmart. Revenue dan Aset State Grid senilai 10 kalinya Pertamina dan Profitnya 3 kali Pertamina.
Kunci utama keberhasila mereka setelah dilakukan restrukturisasi tahun 2002 adalah penguasan pasar lokal dan ekspansi global untuk menjaga pertumbuhannya. State Grid beroperasi dibeberapa negara termasuk Australia, Brazil dan negara Eropa.
Bagaimana dengan sinergi Pertamina dan PLN? Usaha awal yang dapat dilakukan adalah membentuk anak perusahaan bersama yang akan menyediakan sumber listrik yang dibutuhkan disetiap Wilayah Kerja migas, yang nantinya merupakan bagian penyertaan modal/saham Pertamina pada Kontrak Kerjasama Bagi Hasil. Pengembangan lanjutnya adalah melakukan pembangkitan mulu tambang dari hasil sumur-sumur migas agar dapat ditransmisikan berupa energ listrik yang lebih efisien dan mengurangi kebutuhan transmisi pipa.
Sinergi selanjutnya adalah membentuk anak perusahan bersama untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi yang merupakan potensi terbesar kita setelah Amerika. Pertamina mempunyai kompetensi dalam pengeboran dan PLN mempunyai kompetensi dalam pembangkitan dan transmisi. Sehingga kasus/pertikaian antara Pertamina dan PLN yang lalu mengenai harga jual uap panas di Kamojang/Garut antara Pertamina dan PLN tidak terulang lagi.
Tantangan jangka pendek bakal-calon Holding Energi ini adalah mengatasi rencana kenaikan harga listrik akibat kenaikan harga pokok batubara.
Akankah sinergi dari Holding Gas dapat memberikan solusi pada harga jual listrik. Karena Holding Migas belum terbentuk sampai ke hulu untuk mendapatkan gas yang murah dan Holding Energi juga belum dapat menawarkan solusi kongkrit jangka pendek.
Mungkin sinergi Hodling Tambang dengan PLN yang lebih dapat menjawab masalah ini, bagaimana caranya memberikan harga jual bahan baku batubara dengan harga yang kompetitif namun juga tidak mengorbankan PNBP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H