Mohon tunggu...
Tjhen Tha
Tjhen Tha Mohon Tunggu... Insinyur - Speed, smart and smile

\r\nIa coba menjelaskan bahwa kebiasaan dalam keluarga kita selalu menggunakan nick-name atau panggilan sayang, huruf (i) didepan nama Tjhentha bukanlah arti turunan produk Apple seperti iPhone, iPad atau iPod tapi itu adalah sebutan sayang untuk orang yang dicintai. jadi huruf (i) di depan nama itu bukanlah untuk maksud pembeda gender. Tjhentha itu sendiri berasal dari dua suku kata Tjhen Tha, karena dulu belum ada huruf C maka di tulis Tj dan aslinya adalah Chen Tha yang berarti Cin-Ta.\r\niCinta dalam artian makna orang yang dicintai dalam kondisi pasif (dicintai) karena ia masih dalam kandungan. Ketika ia sudah lahir, iCinta berubah menjadi Cinta yang berubah peran jadi aktif sebagai kata kerja atau kewajiban (mencinta). Kewajiban Cinta sama derajadnya seperti kewajiban sholat, haji, puasa, zakat dll. sebagaimana dituliskan dalam Qs 42:23.\r\n“Katakanlah hai Muhammad, tidak aku pinta upah atas dakwahku kepada kalian melainkan kecintaan kalian kepada keluargaku (Ahlulbait).”\r\nOrang tuaku menyampaikan pesan dan wasiatnya dalam namaku untuk membayarkan utang mereka kepada Rasulullah yang telah mengajarkan Islam kepada mereka.\r\nSemoga aku bisa membayar hutang-hutang kami kepada Rasulullah saw dengan men-Cintai Ahlulbaitnya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Visi Membumikan Budaya Keselamatan

12 Juni 2017   08:42 Diperbarui: 12 Juni 2017   10:08 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto koleksi pribadi

Visi Membumikan Budaya Keselamatan

"Young Guns" adalah salah satu film serial cowboy yang selalu mendapat sambutan hangat dari penggemarnya. Film ini menceritakan sekelompok anak muda yang pemberani melawan kerasnya padang gurun New Mexico dan menghadapi arogansi pemilik peternakan yang dikawal oleh para jago tembak.

Dimana-mana dan setiap tempat anak-anak muda yang pembrani dan penuh semangat selalu menjadi motor pengerak perubahan, sehingga bapak Proklamator kita selalu mengucapkan dalam pidatonya " berikan aku sepuluh pemuda dan akan ku guncangkan dunia".

Disektor Minyak dan Gas (Migas), kita mengenal seorang pejabat muda yang energik dan cerdas, DR. Mirza Mahendra namanya. Ia menjabat sebagai Kepala Subdit Keselamatan Hilir Migas dibawah Direktorat Jenderal Migas.

Bekerja disektor minyak dan gas bumi berada dalam resiko dan bahaya yang tinggi terhadap kemungkinan terjadinya kecelakan kerja terutama dikarenakan minyak dan gas bumi adalah bahan yang mudah terbakar dan dapat menyebabkan ledakan besar yang membahayakan jiwa dan lingkungan.

Oleh karena itu sejak awal karir dan pendidikanya yang hampir 13 tahun ini DR Mirza banyak memfokuskan diri pada bidang keselamatan operasi Migas. Disamping sebagai Inspektur Migas (IM) yang secara berkala melakukan Inspeksi Teknis terhadap Keselamatan Instalasi Kilang dan Infrastruktur migas, ia juga tercata sebagai Dosen di UI almamaternya untuk memberikan bimbingan pada calon sarjana dan pascasarjana.

Kekuatan Visi atau Strong Vision yang dimilik dan ingin digapainya adalah menjadikan "Keselamatan" bagian dari "Budaya" pada setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang migas dan tidak hanya berupa selogan semata.

Sepertinya semangat itu mulai terasa sejak terbitnya Peraturan Menteri yang baru mengenai Keselamatan Instalasi Migas (Permen No 38 Tahun 2017). Pada Permem Keselamatan tersebut setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang minyak dan gas bumi didorong untuk membangun kemampuanya dalam melakukan "self-assessment" terkait pada keselamatan instalasi migas yang dimilikinya. Upaya ini dimaksudkan agar perusahan tersebut dapat menumbuhkan budaya keselamatan dalam dirinya tidak semata karena pemenuhan peraturan Pemerintah (Compliance) dan persyaratan (Requiremen) dari pihak Asuransi.

Disamping Permen Keselamatan tersebut, DR Mirza juga menjadi motor dan terlibat aktif dalam penggodokan Rancangan Peraturan Pemerintah terkait Keselamatan Instalasi migas yang akan diterbitkan.

Tidak semua penggabaran terhadap DR Mirza harus terlihat selalu serius atau kaku pada pekerjaannya. Terkadang kita bisa mendapatinya sedang mengobrol pagi hari di kantin pegawai atau bercengkrama dengan sesama kolega mushola lantai 4 gedung Migas. Terlihat supel dan mudah bergaul walaupun kepada orang yang baru dikenal

Gayanya seperti "Tom Cruise", bintang film "Mummy" yang lagi box office saat ini, menarik dan mempesona. Sebagian waktu senggangnya dihabiskan di "Z-Barbershop" yang merupakan hobby dan usahan keluarganya dibilangan Cipete - Jakarta Selatan.

Aala kulli hal, semangat budaya keselamatan terlihat pada diri DR Mirza terutama sikapnya yang tegas terhadap penerapan peraturan semata agar dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan merupakan wujud rasa empati yang tinggi kepada pekerja migas untuk memastikan mereka dapat pulang kerumah dengan selamat dan berkumpul dengan keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun