Beberapa perusahan yang cerdik menggunakan trik pemilihan jenis alat ukur dalam menentukan strategi jual beli komoditi migasnya. Misalnya mereka memilih menggunakan alat ukur teknologi USM yang mempunyai akurasi tinggi disaat melakukan transaksi pembelian dan menggunakan alat ukur teknologi Turbine dengan uncertainty level yang relatif besar pada saat transaksi penjualanan.
Perbedaan persepsi antara Migas dan Ditmet tidak hanya pada faktor keakurasian saja, tetapi juga pada jangka waktu kalibrasi ulang, terutama pada alat ukur USM yang sangat mahal. Undang-undang mengharuskan kalibrasi ulang dilakukan setelah 5 tahun, namun biayanya mencapai 2/3 harga baru dari peralatan tersebut.
Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian akademis agar persyaratan rekalibrasi dapat dilakukan setelah 8 tahun agar pemilik peralatan mempunyai alternatif pemilihan untuk mempertimbangka teknis dan ekonomis apakah akan melakukan kalibrasi ulang atau pembelian peralatan baru denganup-dated teknologi yang lebih baik.
iMetering Vision
Strong Vision dari iMetering adalah memberikan career-path bagi IM lintas bagian. Sebagaimana disebut sebelumnya IM merupakan salah satu jalur karir fungsional bebas hambatan yang tersedia saat ini dan bertumpu pada kinerja profesional perorangan, disamping jalur karir struktural yang jumlahnya sangat terbatas.
Seorang IM yang produktif dapat memperoleh kenaikan pangkat dalam 3 atau 2 tahun dan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kenaikan pangkat struktural reguler setiap 4 tahun.
Sistim karir yang baik dan terencana dimulai dengan perbaikan penyusunan SKP (Satuan Kinerja Pegawai) atau dulu dikenal dengan DP3 yang disusun setiap tahun dan berisi target kegiatan IM bersangkutan.
Konsep iMetering ini bermaksud untuk memberikan kesempatan bagi seluruh IM dari lintas seksi dan bagian untuk membangun kebersamaan dan peningkatan kinerja pegawai dalam memberi kontribusi pada pembangunan nasional.
IM dengan kualifikasi IIID atau IVA menunjukkan kualifikasi utama, siap untuk dipromosikan lintas instansi, misalnya diperbantukan ke perusahaan PSC (Production Sharing Contract) selama dua periode. Setelah itu IM tersebut dapat promosi kembali keinstitusi awal pada jenjang pengambil keputusan dan tentunya dengan pengalaman lapangan yang baik.
Zig-zag Career Path tersebut diatas mulai banyak digunakan pada perusahaan-perusahan multinasional untuk memperkaya budaya perusahaannya. Perusahan yang baik layaknya seperti kampus/universitas tempat mengalirnya pendatang baru mencari pengalaman dan melahirkan pegawai terbaiknya keluar untuk membangun alumni networking dan memperkuat institusinya kedalam.
Sad-Effect pendekatan Zig-zag Career Path ini adalah terbentuknya Black-label bagi kumpulan sisa-sisa pengawai veteran yang tidak laku keluar.
iMetering Action
Dalam Liga Primer Inggris dikenal dengan istilah kelompok WAG atau Wifes and Girlfriends yang cantik dan sexi dari pemain-pemain utama sepakbola tersebut.