Mohon tunggu...
Tjatur Piet
Tjatur Piet Mohon Tunggu... Swasta -

Saya biker...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Filosofi Kelapa dalam Dunia Bisnis

18 Maret 2017   20:25 Diperbarui: 18 Maret 2017   20:34 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa yang tidak mengenal atau tidak tahu pohon kelapa.??

Bagi semua orang yang tinggal di negara tropis pasti tahu dan pernah melihatnya, kalau ada yang tidak pernah melihat pasti karena ada sesuatu hal dalam dirinya. Pohon kelapa adalah salah satu pohon yang seluruhnya dapat dimanfaatkan mulai dari akarnya, batangnya, daunnya, lidinya dan tentu saja buah kelapanya. Mungkin inilah yang membuat kelapa menjadi lambang Pramuka, insan pramuka harus bisa berguna hidupnya baik tenaga maupun pikirannya.

Beberapa waktu lalu saya megikuti sebuah seminar bisnis, salah satu mentornya menceritakan bagaimana perjuangannya dari mulai nol kemudian jatuh bangun dan sekarang merasa usahanya berhasil sesuai harapannya, sukses karena berhasil melewati tantangan dan rintangan yang mau tidak mau harus dia jalani, ini bisnisnya yang entah keberapa yang akhirnya berhasil dia bangun, dia bisa menikmati hasil dari kerja keras dan pantang menyerahnya.

Bagi seorang yang terjun ke dunia bisnis dia menceritakan filosofi dari pohon kelapa. Dalam pemaparannya untuk mendapatkan santan yang lezat, buah kelapa yang terpilih setelah dilepas dengan paksa dari pohonnya kemudian harus dijatuhkan dari pohonnya yang tinggi, setelah itu sabutnya dilepas juga dengan tidak mudah, selanjutnya untuk mendapat dagingnya maka batok kelapa harus dikupas dengan golok tajam dan setelah mendapat dagingnya maka proses kemudian daging kelapa yang putih dan tebal diparut dengan parutan tajam dan terakhir disiram dengan air panas untuk selanjutnya diperas dan barulah kita dapatkan santannyanya yang lezat.

Dia menegaskan bahwa apabila ingin menjadi seorang bisnisman sejati selayaknya seperti buah kelapa, harus tahan banting dan tahan segala penderitaan karena hanya yang tahan banting dan tahan penderitaanlah yang kelak akan berhasil menjadi seorang bisnisman yang sukses.

Saya menemuan di yukbisnis.com ada 9 tahapan yang biasanya dialami oleh para pebisnis yang sukses :

1. Euforia

Perasaan bahwa kita makhluk yang paling bahagia karena telah berhasil mewujudkan ide kita ke usaha bisnis sesungguhnya

2. Menemukan Realita

Ternyata bahwa bisnis kita tidak selancar yang kita duga, permasalahan ari A sampai Z menghadang kita.

3. Merasa Frustasi

Kita sudah melakukan banyak cara tetapi bisnis kita tidak ada perkembangannya malahan semakin menurun, cara yang kita lakukan kadang memperparah jalannya usaha.

4. Rasa Putus Asa

Frustasi yang terus menerus membuat kita putus asa, kita tidak bisa melakukan apa-apa lagi dan kemudian pasrah.

5. Bangrut

Perkiraan bahwa bisnis kita akan mati benar-benar terjadi,bisnis kita bangrut, kita tidak punya apa-apa lagi bahkan bisa saja mempunyai utang dimana mana, kita lebih kere daripad . pengemis.

6. Penerimaan

Di balik itu semua, kita mulai merasakan penerimaan menemukan realitas apa yang sedang terjadi, Pintu hati kita terbuka, kita sadar dan membiarkan itu terjadi. Let it go Bro..

7. Penentuan

Kita mulai mengambil keputusan, apakah akan melanjutkan bisnis, kembali bekerja kepada orang lain atau lari dari kenyataan.

8. Harapan

Kita bangkit kembali, dengan belajar dari pengalaman sebelumnya, aura-aura positif mulai kita rasakan dalam diri kita seperti awal berbisnis dulu, secercah harapan berwinar di depan. kita dan kita berjalan ke arah cahaya tersebut.

9. Sukses

Kebangkitan akhirnya berpihak kepada kita, kesuksesan mulai kita rasakan dan kita ada di tahap akhir.

Selamat, Anda pebisnis sejati..!!

Setelah membaca artikel di atas, siapkah anda untuk berbisnis ??

Saya ingin menjadi pebisnis...!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun