Mohon tunggu...
Tjatur Piet
Tjatur Piet Mohon Tunggu... Swasta -

Saya biker...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sedang Sedih? Goyang Yuk....

11 Juni 2014   13:11 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:16 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya bukan pengamat musik ,apalagi musisi , saya hanya penikmat musik. seperti yang telah saya sampaikan di artikel sebelumnya semua musik yang menurut saya enak didengar saya akan nikmati, entah itu musik yang dikatakan banyak orang sebagai musik kampungan yaitu musik dangdut, apa itu musik pop atau musik daerah atau musik keras atau musik instrumental.

Pada saat-saat tertentu saya sengaja tidak melakukan kegiatan apa-apa selain mendengarkan musik kadang sambil duduk santai atau sambil tiduran, menikmati lagu Ebiet G Ade atau gesekan biolanya Idris Sardi di depan teras rumah dengan lampu yang sengaja dimatikan, nikmatnya terasa luar biasa, apalagi ada teh hangat atau segelas kecil kopi dan ditemani isteri tercinta, lupa kalau ini tanggal tua...

Tapi kalau sedang membawa kendaraan sendiri di malam hari, musik dangdut koplo Palapa dengan ikonnya Brodin atau house musik dengan suara sedikit keras -menurut saya- lebih asyik karena membuat semangat membuat mata tidak ngantuk dan perjalanan menjadi tidak terasa.

Cuma yang saya herankan memang ada yang tidak pas menurut saya dengan musik dangdut, kalau musik pop atau lainya musik akan mengikuti  lirik lagu, liriknya sedih ya musiknya mendayu-dayu  kalau liriknya gembira ya musiknya riang... Nah, kalau musik dangdut ?? Mau sedih atau gembira atau malah sadis ya tetap goyang... coba simak lagunya  Meggy Z yang judulnya Jeritan Hati.. "Tuduhlah aku sepuas hatimu,

Apabila kau perlu bunuhlah aku... !!" Tuh sadis kan ...??? Tapi lihat penyanyi yang membawakan  terutama penontonnya goyang terus sampai lupa pulang... hehehe...

Lha, terus bagaimana ? Halah, biarkan saja... kata orang kita diminta selalu positif thinking, berfikir positif atau ambil positifnya, jadi baiklah kita bedah sebisa kita mengapa begitu mengapa begini...

Tuhan beberapa kali memberi cobaan atau peringatan atau malah hukuman kepada kita, dan kita pasti akan sedih atau menangis meratap ratap dan mendeklarasikan kemana-mana bahwa kita paling malang sedunia... sama seperti si udin.. hati kita terasa sakit, persendian sakit, mata bengkak karena menangis terus, pikiran kalut dan macam-macam perasaan merana, ini berakibat tidak baik bagi kesehatan, akibatnya malah tambah penyakit, jadi saran saya sebaiknya putar musik yang liriknya sedih tapi musiknya dangdut, saya yakin anda akan bergoyang, hati sedih tapi badan sehat.... hehehe...

Mungkin itu juga yang dilakukan di beberapa tempat di Indonesia, di daerah batak ada adat yang dilakukan ketika ada kedukaan bukannya bersedih tetapi malah bernyanyi dan di luar negeri, sering kita lihat ketika akan dilakukan penguburan malah diiringi musik riang, kenapa ? Mungkin dengan meninggalnya seseorang maka almarhum(ah) terbebas dari semua permasalah yang ruwet di dunia ini dan dia akan bertemu dengan penciptaNya.

Sedang sedih ??  Nyanyi yuukk...

"...... Aku merasa, orang termiskin di dunia...

Yang penuh deritaaa bermandikan air mataaa...."

ndangdut... creek ...kecreekk... ndang dut.... seeerrr.... !!!!

Goyang terus maaangg...

Don't worry.. be Happy...

Salam sukses...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun