3.2 Kurs USD terhadap IDR turun dan harga emas dalam USD turun karena (cukup) besarnya penjualan/lelang emas oleh China, sebuah bank sentral, atau negeri lain; atau
3.3 Kurs USD terhadap IDR turun dan harga emas dalam USD turun karena (cukup) besarnya kenaikan produksi emas di dunia atau sebuah negeri atau perusahaan produsen emas; atau
3.4 Kurs USD terhadap IDR turun dan harga emas dalam USD turun karena (cukup) besarnya penurunan produksi emas di dunia atau sebuah negeri atau perusahaan produsen emas besar; dan/atau
3.5 China atau negeri lain membayar impor mereka, misalnya minyak bumi, dengan emas sehingga terjadi kelebihan pasokan emas di pasar global dan harga emas dalam USD turun; dan/atau
3.6 Gabungan beberapa faktor sekligus; atauÂ
3.7 Faktor-faktor lain.
4. Harga emas memang naik-turun tajam selama 10 tahun terakhir ini, dari USD 777 per troy ounce (toz; sekitar 31,1 gram) pada Desember 2008, naik sd USD 1.826 pada 1 September 2011, dan USD 1.293,7 hari ini.
5. Harga emas naik terutama ketika kurs USD sedang atau diperkirakan akan turun terhadap sejumlah mata uang kuat lainnya, misalnya yen, euro, atau ketika harga asset keuangan lainnya, misalnya saham, sedang atau diperkirakan akan turun. Contoh: selama 3 bulan terakhir ini, Dow Jones Industrial Index (DJIA), yaitu indeks untuk 30 perusahaan terbesar di AS, sudah turun dari sekitar 26.250 menjadi 23.650 hari ini. Jika penurunan itu berlanjut atau indeks itu tidak beranjak, harga emas diperkirakan akan naik dari sekitar USD 1.293,7 (spot) hari ini mencapai di atas USD 1.300 per toz.
6. Kenaikan itu ditunjang oleh semakin pudarnya supremasi USD di dunia, yang dipakai dalam penentuan harga emas, minyak (sehingga dikenal sebagai petrodollar) dll, karena lima masalah utama:
7. Semakin menggunungnya utang pemerintah AS, sekarang sudah mendekati USD 21,7 triliun, dan tidak terlihat adanya upaya oleh pemerintah AS untuk mengurangi utangnya itu;