*) Rama yang memanggul gendewa sepi di pundaknya
Â
 berdiri di ujung jembatan iniÂ
lambung terasa perih
dirajam kenangan yang terus memburu
jembatan ini mungkin tak pernah berujung
namun harus diseberangi
seperti sekawanan unggas terbang mengejar cahaya matahari
yang terbenam di ujung cakrawala
kelak aku akan sampai padamu
dengan cinta yang kekal
sebab, janji telah dipahatkan
menerka-nerka parasmu adalah membenamkan kangen ke telaga duka
aku ingin membasuh rambutmu dengan segenap kesedihan
karena hanya itu yang bisa kubingkiskan padamu
: sebagai tanda setia
bayang-bayang mengerutkan segala nostalgia itu
untuk itu kubentang gendewa, kuluncurkan seribu mata panah
mata air cinta.mata air luka.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H