Cinta merupakan tema yang abadi dalam kehidupan manusia. Setiap orang pasti pernah bersentuhan dengan cinta. Ada yang bersentuhan dengan suka cita, bahagia dan sarat pengharapan. Ada juga yang menyentuh hati dengan iba, kesedihan, kekecewaan bahkan kesedihan dan sakit hati.Â
Pendek kata, cinta adalah pengalaman setiap orang. Oleh karena merupakan pengalaman  yang bisa di alami oleh setiap orang, maka dengan menghayati cinta bisa menjadi inspirasi menulis puisi oleh siapa saja.
Mari kita baca puisi cinta yang ditulis oleh Rendra di bawah ini
SURAT CINTA
Kutulis surat ini kala hujan gerimis
Bagai bunyi tambur anak-anak peri duni yang gaib
Dan angin mendesah
Mengeluh dan mendesah
"wahai, dik Narti,
Ak cinta kepadamu!"
Kutulis surat ini
Kala langit menangis
Dan dua ekor belibis
Bercintaan dalam kolam
Bagai dua anak nakal
Jenaka dan manis
Mengibaskan ekor
Serta menggetarkan bulu-bulunya,
"Wahai, dik Narti,
Kupinang engkau menjadi isteriku!"
Kaki-kaki hujan yang runcing
Menyentuhkan ujungnya di bumi
Kakai-kaki cinta yang tegas
Bagai logam berat gemerlapan
Menempuh ke muka
Dan tak kan kunjung diundurkan
Selusin malaikat
Telah turun
Di kala hujan gerimis
Di muka kaca jendela
Mereka berkaca dan mencuci rambutnya
Untuk ke pesta
Wahai, dik Narti,
Dengan pakaian pengantin yang anggun
Bunga-bunga serta keris keramat
Aku ingin membimbingmu ke altar
Untuk dikawinkan
Aku melamarmu
Kau tahu dari dulu :
Tiada lebih buruk
Dan tiada lebih baik dari yang lain
Penyair dari kehidupan sehari-hari,
Orang yang bermula dari kata
Kata yang bermula dari
Kehidupan, pikir, dan rasa
Semngat kehidupan yang kuat
Bagai berjuta-juta jarum alit
Menusuki kaki langit:
Kantong rejeki dan restu wingit
Lalu tumpahlah gerimis
Angin dan cinta
Mendesah dalam gerimis.
Semangat cintaku yang kuat
Bagai seribu tangan gaib
Menyebarkan seribu jaring
Menyergap hatimu
Yang selalu tersenyum padaku.
Engkau adalah putri duyung tawananku
Putri duyung dengan suara merdulembut
Bagai angin laut,
Mendesahlah bagiku!
Angin mendesah
Selalu mendesah
Dengan ratapnya yang merdu.
Engkau adalah putri duyung
Tergolek lemas
Mengejap-ngejapkan matanya yang indah
Dalam jaringku
Wahai, putri duyung,
Aku menjaringmu
Aku melamarmu
Kutulis surat ini
Kala hujan gerimis
Kerna langit
Gadis manja dan manis
Menangis minta mainan.
Dua anak lelaki nakal
Bersenda gurau dalam selokan
Dan langit iri melihatnya
Wahai, dik Narti,
Kuingin dikau
Menjadi ibu anak-anakku!
Indah sekali puisi di atas, kan?  Rendra dengan piawai meramu tema cinta dengan simbol yang indah dan imaji yang hidup. Perhatikan puisi cinta dari Cecep Syamsul Hari di bawah ini
SYAIR KEHIDUPAN
Kusadari malam itu, matamu kata-kata
Pohon cemara sendiri dalam hujan,
mengubah kelopak-kelopak airmata jadi permainan cahaya.
aku melihat seorang anak perempuan pada matamu yang ragu
mencoba helai demi helai sayap rapuh kupu-kupu;
bermimpi menyihir batang cemara
jadi sepotong coklat raksasa
Hidup dan mati seorang penyair berkawan kata-kata
Kata adalah ruh dan keajaiban;
keriangan dan kesedihan
sebab matamu kta-kata
malam itu, aku menjadi seorang pecinta
kutanggalkan tubuh penyairku dan kucium wangi kerudung rambutmu
dari dunia yang murung
Zam-zam berkata, "Penyair tidak sedih karena ditinggalkan."
Tidak. Penyair adalah pemburu kesedihan.
Bagi penyair, kesedihan yang sempurna
sorga yang dujanjikan
Hanya pecinta yang tidak pernah bersedih
karena ia tahu kelak akan ditinggalkan
Seorang penyair dan seorang pecinta
mengembara dalam tubuhku
maka biarkan
kuiris matamu dengan peluhan kecupan
lukai aku dengan kesedihan
1996-2006
Nah, setelah kita amati beberapa contoh puisi cinta di atas, sekarang saatnya kita pulis puisi cinta. Resapkan dan hayati perasaan dan pengalaman kita saat bersebtuhan dengan cinta.Â
Hayati kegelisahan kita saat bercinta, harapan, dag dig dug, kegembiraan yang meluap-luap, bahkan airmata yang mungkin tumpah dalam peristiwa cinta tersebut. Tuliskan apa yang dihayati itu, pilih diksi yang terbaik, pakailah simbol dan tentu saja kata kias dan gaya bahasa yang sesuai untuk mewakili perasaan tersebut.Â
Selamat bercinta! Selamat berpuisi!
Bahan bacaan:
Aminudin.1995,Pengantar Apresiasi Sastra.Bandung:Sinar baru
Tjahjono Widarmanto.2018. Yuk, Nulis Puisi! Yogyakarta: Laksana (Lini Diva)
Tengsoe Tjahjono. 1988. Teori dan Apresiasi Sastra. Flores: Nusa Endeh.
Puisi-puisi Rendra dalam antologi  Balada Orang-Orang Tercinta, Kakawin-Kawin, Sajak Sepatu Tua
Puisi-puisi Cecep Syamsul hari dalam Sykrosvena
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H