kutemukan peta baru antarkan malam rebah di tubuhmu
lekuk kulitmu seperti sungai ngalir di balik rekah-rekah batu
menanti sebuah sampan melempar sauh memulai perjalanan jauh
lewati gorong-gorong panjang meliuk-liuk seperti ekor barongsai
kita pun terengah berpeluh-peluh
mendesis berdesis seperti sepasang beludak
bayang-bayang kita jadi satu
seperti senja memeluk pekat
kuhirup wangi tubuhmu
harum seasin aroma pesisir
yang selalu membuat mabuk rindu pelaut pada laut