lentera-lentera telah dipadamkan, kunang-kunang susupkan cahayanya di mantel warna abu-abuÂ
sebaris puisi ditulis seperti ratapan penjaga mercusuar menangkap kabar celaka: tak ada yang kembali ke dermaga ini.tak ada yang kangen pada cucu-cucunya!
langit sekejap menatap awan yang mengeriput seperti kulit jeruk yang kisut.hanya ada bayang-bayang serombongan orang memanggul koper dan goni, pelupuk mata mereka menyimpan kata-kata yang takluk pada takdir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H