Bamberg, Jerman, 2009
Dalam puisi di atas, Yusri Fajar berupaya mengungkapkan gejolak yang terbersit dalam dirinya sehubungan perasaan kesendirian dan keterasingannya di benua yang amat jauh dari tanah kelahirannya
Sebagai perbandingan, mari diamati pula puisi karya Hidayat Raharja di bawah ini:
EPILOG
Rikha,
Di ranjang malam basah
bulan mengambang dengan kulit lepuh
lelehan darah mei menjingga
ke gorong-gorong gaduh
guguran
Jakarta