tak juga selesai ujung jalan ini. kelokan-kelokan tajam tak usai
tak juga kunjung kutemu sebuah taman dengan bangku-bangku panjang
buat berbaring mengenang lelap yang tak lagi bangkitkan ingatan
bagaimana mimpi-mimpi berkelindan jadi jaring penangkap ikan lokan
aku ingin duduk, sebentar saja, bersila atau jongkok
sekedar berak atau kencing atau cukup mengejan saja
namun jari-jari kaki melolong dan memanjang melubangi sepatu, merayuku:
"berjalanlah terus. di sana nanti akan engkau jumpai sebuah taman.
 engkau akan bisa mengintip dari sebuah lobang kunci hitamÂ
 langit menghisap waktu seperti menghisap candu"
Â