saban gerimis tiba
ibu selalu berkata
bahwa segala waktu segera fana,
segala tangis tak mampu menampung luka
kelak segalanya akan buta
segelap manusia segera berlari menuju goa-goa purba
membaca catatan di garis tangan sendiri.
saban gerimis tiba
ibu selalu ingatkan
kita adalah musyafir yang berangkat renta
melangkah gontai seperti seekor unta