tangisan pilu itu kau gores tinta emas berbuah permata
air bah yang membuncah kau tuang dalam gelas pesta
melamun bersedih kami termangu menatapmu bersuka ria
yang kering terhampar di sana termangu menatapmu bersuka ria
yang tunggang langgang di sana yang menyegarkan kepenatanmu
beringsutpun mereka entah kuasa melompat kalian ke angkasa
melirikpun terjerat keraguanku nanar dilanda silau guraumu
ke sana kemari lantas ke mana lagi?
ke sini ke situ, akh....kepising lagi nikh...
(Inspirasi judul: Bung Fery Adhi, 2010)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H