Babak penyisihan grup Kejuaraan Sepakbola Eropa U21 telah berakhir. Empat tim berhasil lolos ke semifinal yang akan berlangsung pada tanggal 22 Juni waktu Denmark. Pada tulisan terdahulu tentang prediksi, saya menuliskan Swiss, Eslandia, Spanyol, dan Republik Ceko yang akan lolos ke semifinal. Ternyata prediksi tersebut tidak 100% tepat karena tim yang lolos mendampingi Swiss adalah Belarus. Negara yang disebut terakhir ini boleh dikatakan sangat beruntung. Dalam pertandingan terakhir Grup A, mereka dikalahkan Swiss 0-3. Namun kekalahan tersebut ternyata tidak dimanfaatkan oleh tuan rumah Denmark yang pada waktu yang bersamaan bertanding melawan Eslandia. Duel sesama negara Skandinavia ini berjalan di luar dugaan, di mana Denmark secara tragis takluk 1-3! Pelatih Belarus menyebutkan bahwa timnya mendapatkan bintang keberuntungan. Kegagalan Tim Dinamit jelas sangat menyesakkan karena mereka sangat bersemangat untuk meraih hasil terbaik. Kesempatan yang terbuka tidak mereka manfaatkan secara optimal. Menghadapi Eslandia yang telah dua kali kalah ternyata bukanlah pekerjaan yang mudah. Eslandia turun ke lapangan dengan janji tidak ingin memberikan kemenangan begitu saja kepada tuan rumah dan bermain gagah berani. Ya, The Icemen sepertinya menginginkan "exit with pride". Mereka berhasil melakukannya secara fantastis.
Tampil sebagai pemuncak Grup A adalah Swiss. De Natie melakukan sapu bersih kemenangan dan menjadi tim yang penampilannya paling stabil diantara delapan tim peserta putaran final tahun ini. Mereka telah sedemikian siapnya untuk menghadapi kejuaraan ini berbekal bangunan tim yang sangat matang. Mereka sepertinya ingin meniru jejak Jerman (juara Euro U21 tahun 2009), yakni mematangkan skuad muda agar menjadi andalan bagi timnas senior. Berbeda dari Inggris yang memilih untuk tidak menyertakan sejumlah pemain andalan, tim Swiss membawa kekuatan penuh yang diantaranya telah ikut memperkuat timnas senior. Pierluigi Tami sepertinya tidak ingin mengubah komposisi tim paling ideal mereka. Alhasil, mereka bermain bagus dan sukses meraih poin penuh dalam setiap pertandingan mereka.
Beralih ke Grup B, seperti prediksi banyak pengamat, Spanyol berhasil melaju meskipun langkahnya tidak semulus Swiss. Sempat tersendat oleh Inggris pada laga perdana, Javi Martinez dan kawan-kawan mengatasi perlawan alot Republik Ceko dan menyudahi perjuangan Ukraina. Dengan tujuh poin di tangan, Matador Muda tersebut akan menghadapi runners-up Grup A, Belarus. Sedangkan Inggris gagal mencapai target empat besar lantaran kalah secara menyakitkan pada menit-menit akhir ketika bertanding melawan Republik Ceko. Keunggulan tidak mampu dipertahankan oleh Singa Muda, hilang konsentrasi dan habislah peluang dalam waktu sekejap. Memang sejujurnya penampilan anak-anak asuhan Stuart Pearce dalam Euro U21 tahun ini kurang meyakinkan. Mereka miskin visi dan koordinasi. Penampilan mereka memang lumayan beringas, seperti yang ditunjukkan sewaktu menghadapi Ukraina. Namun, kengototan tersebut tidak didukung oleh permainan yang efisien.
Republik Ceko sebagai penakluk juara bertahan pada putaran kualifikasi, dihadapkan pada posisi yang sebenarnya sulit selepas kalah dari Spanyol. Hingga pertandingan tersisa 15-10 menit mereka masih tertinggal. Di sela-sela persiapan kubu Inggris untuk menyambut kemenangan, tiba-tiba Ceko memanfaatkan kelelahan barisan pertahanan dengan sebuah gol. "Ouch! It had to hurt..." Pada pertandingan krusial tersebut Borek Dockal dan kawan-kawan tampak bermain lebih lepas, tanpa beban dengan mengalirkan bola sewajarnya. Sedangkan Inggris memang lebih ngotot karena laga tersebut adalah "must win game". Aral yang kelak menghadang para pendekar Gunung Tatra tentu saja lebih berat, karena akan berhadapan dengan Swiss.
SWISS-REPUBLIK CEKO
Kedua tim memiliki komposisi pemain yang seimbang. Dibandingkan Swiss, tekanan yang dihadapi oleh Ceko pada penyisihan grup lebih berat karena mereka harus meladeni dua tim dengan nama tenar, Spanyol dan Inggris. Sedangkan Swiss memiliki lawan-lawan yang lebih seimbang dari segi reputasi. Berpijak pada pengalaman ini, terlalu gegabah bila kita begitu saja menjagokan Swiss akan melaju ke final dengan mulus. Republik Ceko memang bukan sebuah tim istimewa, namun mereka memiliki landasan bermain yang baku. Determinasi khas Eropa Timur tetap melekat pada juara Eropa 2002 tersebut. Lolos dari lubang jarum adalah modal yang sangat berharga dan sewaktu-waktu dapat menjadi senjata yang mematikan bagi siapapun lawan mereka, tak terkecuali Swiss.
Swiss sendiri sekarang semakin dijagokan untuk menjadi juara. Para pemain De Natie benar-benar memanfaatkan jam terbang mereka bermain pada liga-liga terkemuka Eropa. Mereka berhasil memelihara momentum sukses tim senior yang menahan Inggris dalam Euro 2012 Qualifiers beberapa waktu lalu. Jika anda bertanya siapakah lawan yang paling dapat menghambat Spanyol, pilihan tersebut tertuju pada Swiss. Ya, Swiss lah satu-satunya tim yang mengalahkan Spanyol dalam FIFA World Cup 2010 lalu. Terlepas dari hal tersebut, gaya main the Swiss Army sepertinya tidak disukai oleh pemain Spanyol sehingga muncul beban pada pihak La Furia Roja tiap kali bertanding melawan Swiss.
Prediksi; Swiss akan memenangkan pertandingan ini jika dan hanya jika mereka fokus dalam setiap detik permainan. Lain itu, Ceko akan menghajarnya tanpa ampun.
Lolos karena "bantuan" tim lain tentunya tidak mengenakkan. Karena Denmark takluk di tangan Eslandia, Belaruslah yang akhirnya lolos ke semifinal. Ditambah lagi, penyelamat mereka tersebut adalah tim yang pernah mereka kalahkan. Ini akan menjadi sebuah beban tersendiri bagi Mikhail Sivakov dan kawan-kawan. Eslandia telah mengajarkan "sportmanship" yang luar biasa, sehingga sudah sepantasnya jika Belarus juga membalas teladan tersebut dengan menunjukkan permainan terbaik, bermain dengan hati dan tidak terlarut oleh permainan tiki-taka a la Spanyol. Sejauh ini Spanyol telah berhasil melewati hadangan dua tim Timur, Ceko dan Ukraina, dengan hasil yang mantap dari segi skor akhir. Akankah mereka juga mampu melibas Belarus? Kembali pada determinasi yang dicontohkan Eslandia tadi, bahwa kapten Aleksandr Gutor pasti akan memotivasi rekan-rekannya untuk tidak "mengecewakan kepercayaan Eslandia" kepada mereka.