Mohon tunggu...
Prinz Tiyo
Prinz Tiyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - I just don't like the odds.

I just don't like the odds.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Bermainlah seperti Barcelona jika ingin mengalahkan Barcelona

29 Mei 2011   21:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:04 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah yang mengganggu sebuah tim ketika menghadapi Barcelona era sekarang ialah ketidakmampuan untuk bermain seperti mereka. Bertahan total sangat tidak menguntungkan, apalagi bermain keras. Pada pihak lain, menerapkan gaya main direct passing ke jantung pertahanan (guna menghindari duel lapangan tengah) juga kurang efektif karena 1) cenderung spekulatif dan 2) menguras tenaga. Alhasil lawan lebih memutuskan untuk "menunggu kesalahan" pemain-pemain Barca. Jika sudah begini maka peluang untuk mengalahkan mereka paling tinggi adalah 40 persen. [caption id="attachment_111309" align="alignright" width="358" caption="Satukan visi, berkomunikasilah"][/caption] Lantas, apakah tidak ada cara untuk mengatasi super ball possession ini? Jawabannya: pasti ada. Caranya ialah dengan bermain seperti mereka. Sebenarnya telah ada tim yang berpotensi untuk menghadang superioritas Barca, yakni Arsenal. Gaya main The Gunners satu mazhab dengan gaya andalan Azulgranas. Namun sayangnya, Arsenal kurang konsisten dan kurang sabar. Tim-tim lain sepertinya tidak (atau belum mampu) memiliki platform penguasaan bola yang mantap, tak terkecuali Real Madrid dengan Jose Mourinhonya, yang konon menjadi tim yang "paling mampu" menghadapi Barcelona. Madrid, menurut pendapat saya, sekedar mengandalkan kualitas individu sejumlah pemainnya. [caption id="attachment_111310" align="alignleft" width="220" caption="Messi memang ahli membikin kacau (messy) pertahanan lawan"][/caption] Barcelona memang beruntung memiliki Lionel Messi. Akan tetapi Messi bukanlah segalanya. Ia lebih sebagai senjata rahasia pemecah kebuntuan. Dengan adanya Messi maka semakin lengkaplah kekuatan Barca. Terbukti Messi belum cukup membantu tim nasional Argentina karena ia seolah bekerja sendiri. Bersama Barcelona, sebaliknya, Messi memiliki rekan bermain yang cocok, dengan modal kecakapan one-two-touch yang membuat lawan terkagum-kagum, bingung, dan linglung. Barcelona merupakan contoh sebuah tim yang bermain sebagai "tim sepakbola". Kebintangan Xavi, Iniesta, Villa, dan Messi sendiri begitu memesona. Akan tetapi mereka rela untuk berbagi di dalam mengalirkan bola. Sikap ini melahirkan visi tunggal; sebuah karakteristik yang hanya dimiliki oleh para pemain yang paham benar bahwa sepakbola adalah olahraga beregu. Video 1. Sukses Barca berawal dari sini http://www.youtube.com/watch?v=sW0SOOzcGEU&feature=player_embedded Usia Xavi dkk. masih produktif setidaknya untuk empat tahun mendatang sehingga saya memperkirakan Barcelona masih akan menduduki papan atas antarklub Eropa. Mereka, melalui filosofi kolektivitas yang dianut oleh akademi sepakbolanya tidak akan mengubah sikap dan perilaku bermain di lapangan. Maka dari itu, tim-tim lainlah yang sebaiknya "mengalah" (dalam arti mengakui bahwa metode permainan Barcelona memang dahsyat) untuk bermain seperti mereka. Lain itu, jangan harap untuk menghindar dari intimidasi permainan jagoan-jagoan umpan Catalonia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun