Mohon tunggu...
Prinz Tiyo
Prinz Tiyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - I just don't like the odds.

I just don't like the odds.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

A League of Their Own

20 Mei 2011   23:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:24 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Nama-nama berikut ini tidak setenar Paolo Maldini, Roberto Baggio, Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, Kaka, atau Lionel Messi. Lupakanlah sejenak kebintangan mereka. Sepakbola adalah olahraga beregu, maka seorang bintang tidak akan berarti apa-apa tanpa dukungan pemain lain. Saya mencatat sejumlah pesepakbola yang miskin publikasi tetap peran mereka signifikan bagi tim. Mereka bukan ikon atau leading role players. Mereka sekedar pembuat pusing kepala para pelatih jika berhalangan hadir. Boleh dikatakan mereka adalah pemain ke-12 bagi tim, pemberi second wind. 1. Gert Verheyen [caption id="attachment_109264" align="alignleft" width="147" caption="Gert Verheyen"][/caption] Bukan siapa-siapa. Untuk skala domestik Liga Jupiler Belgia saja pemain ini bukan idola utama. Robert Wasiege, mantan pelatih nasional Belgia selalu membawanya dalam skuad. Wasiege bilang, "Verheyen selalu memberikan segalanya bagi tim nasional." Maka dari itulah Verheyen tetap mewarnai skuad Rode Duivels dalam satu dekade. Karir: Hoogstraten vv, Lierse, Anderlecht, Club Brugge; Belgia 2. Angelo Di Livio [caption id="attachment_109280" align="alignright" width="210" caption="Angelo Di Livio"][/caption]

Totalitas menjadi kunci bagi pemain ini. Kesiapannya untuk ada saat dibutuhkan membuat Di Livio masuk dalam rencana strategi tim, baik klub maupun tim nasional. Karakteristiknya pas dengan julukannya, 'il soldatino' (prajurit kecil, sesuai dengan posturnya). Karir: AS Roma, Reggiana, Nocerina, Perugia, Padova, Juventus, Fiorentina; Italia

3. Dino Baggio

[caption id="attachment_109265" align="alignleft" width="168" caption="Dino Baggio"][/caption]

Bukan seorang jago dribbling seperti Lionel Messi, set piece seperti Cristiano Ronaldo, semelegenda Ryan Giggs, atau seorang hitman seperti Ruud van Nistelrooij atau Andryi Shevchenko. Dino adalah pekerja keras yang mampu mengisi celah, menjadi jangkar dan dia seorang ice breaker tangguh. Karir: Torino, Internazionale Milan, Juventus, Parma, Lazio, Blackburn Rovers, Ancona, Triestina, Tombolo; Italia

4. Aron Mohamed Winter

[caption id="attachment_109267" align="alignright" width="210" caption="Aron Winter"][/caption] Dari era Marco van Basten hingga Patrick Kluivert, Aron Winter selalu menambah cerahnya warna De Oranje. Ia adalah pemain dengan tingkat konsistensi yang tinggi sehingga sangat dibutuhkan oleh tim. Winter tertutup oleh gebyar bintang-bintang lain Belanda, namun dengan penampilan sebanyak 84 kali ia termasuk the all-time Dutch most capped internationals (peringkat ke-7). Karir: SV Lelystad, Jong Ajax, Ajax Amsterdam, Lazio, Internazionale Milan, Sparta Rotterdam; Belanda [caption id="attachment_109268" align="alignleft" width="210" caption="Benoit Cauet"][/caption] 5. Benoit Cauet Melimpahnya gelandang berbakat dalam skuad Les Bleus membuatnya tahu diri dan tidak berharap banyak untuk memperkuat tim nasional Prancis. Meskipun demikian, Cauet adalah gelandang dengan etos kerja luar biasa dan sangat penting dalam membantu pergerakan Youri Djorkaeff, Francesco Moriero dan centrocampista lain dalam tubuh Nerazzurri. Bahkan pada tahun 1999 ia terpilih sebagai pemain terbaik Inter Milan. Karir: Marseille, Caen, Nantes, Paris Saint-Germain, Internazionale Milan, Torino, Como, Bastia, CSKA Sofia, Sion. 6. Mazinho [caption id="attachment_109269" align="alignright" width="210" caption="Mazinho"][/caption] Orang lebih silau akan terangnya bintang Romario dan Bebeto saat Brasil menjadi juara dunia 1994. Tak tahukah siapa yang menjadi dinamo lini tengah Selecao waktu itu? Dialah Iomar do Nascimento, atau akrab dengan nama Mazinho. Sumbangsihnya sangat besar dalam meredam kreativitas pemain lawan dari putaran pertama hingga pertandingan final. Karir: Santa Cruz, Vasco da Gama, Lecce, Fiorentina, Palmeiras, Valencia, Celta Vigo, Elche; Brasil [caption id="attachment_109270" align="alignleft" width="210" caption="Michael Zorc"][/caption] 7. Michael Zorc Borussia Dortmund sukses menjadi juara Eropa. Sejumlah figur mencuat ke permukaan, dari pelatih Ottmar Hitfeld hingga striker Karl-heinz Riedle. Tapi Zorc adalah "Mister Borussia" bagi suporter Gelbeschwartz. Ia mampu menjadi skipper dan inspirasi di dalam maupun di luar lapangan. Karir: TuS Eving-Lindenhorst, Borussia Dortmund; Jerman 8. Paul Lambert [caption id="attachment_109271" align="alignright" width="210" caption="Paul Lambert"][/caption] Masih dari Westfallenstadion, kita beralih ke Paul Lambert. The Scottish international ini tidak terlalu populer. Akan tetapi ia adalah manusia bersejarah bagi daratan Inggris karena ia menjadi orang Britania pertama yang menjuarai Liga Champions! (semenjak format berganti Liga Champions). Lambert itu dingin bagai "iceberg" dan kokoh bagai Benteng Hadrian. Bersama Kohler, Cesar, dan Reuter menggalang pertahanan Dortmund untuk menaklukkan tanah Jerman dan Eropa. Well done, Paul! Karir: St. Mirren, Motherwell, Borussia Dortmund, Celtic, Livingston; Skotlandia [caption id="attachment_109273" align="alignleft" width="210" caption="Guerino Gottardi"][/caption] 9. Guerino Gottardi Menghabiskan karir puncaknya di Lega Calcio hingga membuat lebih banyak orang tahu bahwa ia orang Italia. Padahal Gottardi adalah the Swiss international. Guerino Gottardi boleh dikatakan "supersub" bagi Lazio. Salah satu elemen penting Gli Aquilotti meraih Scudetto 2000. Karir: BSC Young Boys, Neuchatel Xamax, Lazio; Swiss [caption id="attachment_109274" align="alignright" width="210" caption="Nigel Winterburn"][/caption] 10. Nigel Winterburn Salah satu dari dereten Tembok Highbury karya George Graham. Winterburn memiliki peran tersendiri sebagai pengawal sayap kiri Arsenal. Ia tidak seekstrovert Adams, Ian Wright, atau sebengal Paul Merson sehingga membuatnya sepi pemberitaan. Well, it does not matter at all! Winterburn adalah pemberi kehangatan ketika the Gunners dilanda hipotermia akibat datangnya musim dingin...hehe. Karir: Birmingham City, Oxford United, Wimbledon, Arsenal, West Ham United; Inggris [caption id="attachment_109275" align="alignleft" width="210" caption="Aljosa Asanovic"][/caption] 11. Aljosa Asanovic Boleh percaya atau tidak percaya, pertama kali saya mengetahui pemain ini adalah dari kotak korek api kayu serial gambar pemain sepakbola. Asanovic itu siapa ya? Oh, ternyata memang benar-benar ada. Aljosa Asanovic memang kalah tenar dari Boban, Suker, dan Prosinecki. Hanya saja, ia berperan penting di dalam menyelaraskan orkestra Miroslav Blazevic saat Kroasia mengguncang dunia pada FIFA World Cup 1998. Karir: Hajduk Split, Metz, Monthpellier, Valladolid, Derby County, Napoli, Panathinaikos, Austria Wien, Sydney United; Yugoslavia, Kroasia 12. Oscar Ruggeri [caption id="attachment_109281" align="alignright" width="210" caption="Oscar Ruggeri"][/caption] Tak tergantikan di jantung pertahanan tim Tango Argentina. Tidak peduli sebesar apa nama Diego Maradona, Ruggeri tidak kemudian berkecil hati. Sorotan publik yang terlalu Maradona-centris membuat defender ini leluasa menjalankan tugasnya tanpa kontroversi berlebihan dari media. Pilihan utama dalam tiga Piala Dunia (1986, 1990, 1994). Karir: Boca Juniors, River Plate, Logrones, Real Madrid, Velez Sarsfield, Ancona, America, San Lorenzo, Lanus; Argentina Sumber foto: gert verheyen: gettyimages.com angelo di livio: calciatori.com dino baggio: emozionecalcio.it aron winter: sportsignings.com benoit cauet: cornil-fjep.footeo.com mazinho: sporting-heroes.net michael zorc: shop.sportsworldcards.com paul lambert: dailymail.co.uk guerino gottardi: calciatori.com nigel winterburn: arsenalpics.com aljosa asanovic: lemonde.fr oscar ruggeri: sporting-heroes.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun