Mohon tunggu...
Prinz Tiyo
Prinz Tiyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - I just don't like the odds.

I just don't like the odds.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Jerman bertemu Belanda di Final EURO U-17

14 Mei 2011   20:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:41 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan terdahulu saya memberitakan tentang kejuaraan sepakbola antarnegara Eropa kelompok usia remaja (di bawah 17 tahun), atau EURO U-17. Putaran final yang berlangsung di Serbia baru saja menyelesaikan babak semifinal dan pada hari ini, 15 Mei 2011, akan menggelar pertandingan final untuk menentukan siapa yang terbaik di Eropa untuk kategori remaja musim 2010/2011.

Final EURO U-17 tahun ini akan mempertemukan dua tim yang merupakan rival klasik pada level senior, yakni Belanda dan Jerman. Belanda lolos ke partai puncak setelah mengalahkan juara bertahan Inggris, sedangkan Jerman menghentikan Denmark. Pertandingan final akan berlangsung di Stadion Karadjordje, Novi Sad. Perjumpaan ini merupakan ulangan pertandingan penyisihan grup yang kala itu dimenangkan oleh De Oranje. Mampukah Der Panzer melakukan revans? Kita tunggu saja.

Sukses Jong Oranje dan Junge Mannschaft ini tak lepas kerja keras mereka di dalam membangun sepakbola setelah mengalami kegagalan memasuki milenium kedua ini. Selepas gagal juara Eropa 2000 di kandang sendiri, Belanda bahkan tidak lolos ke Piala Dunia 2002. Ini sangat menyakitkan bagi salah satu "football sweetheart" insan sepakbola dunia tersebut. Mereka kemudian melakukan peremajaan yang berbuah manis: menjadi juara EURO U-21 pada tahun 2007 sekaligus lolos ke Olimpiade 2008 dan maju ke final Piala Dunia 2010.

Jerman pun tak jauh berbeda. Momentum kekalahan dari Kroasia pada Piala Dunia 1998 membawa sinyal buruk bagi fase perkembangan sepakbola mereka. Keberhasilan menjadi finalis Piala Dunia 2002 sepertinya kurang mantap karena prestasi tersebut mereka raih melalui perjalanan yang relatif "aman". Lawan-lawan yang dihadapi pada babak-babak sebelumnya bukanlah lawan "tradisional", atau yang sering disebut "The Big Boys" sepakbola dunia.

Bagi Eropa, kelompok umur 17 tahun adalah modal berharga untuk membangun sebuah tim nasional senior yang tangguh. Ini telah dibuktikan oleh Italia dan Spanyol. Pembinaan berkesinambungan dengan kesabaran menjalani proses adalah prinsip yang mereka pegang. Tidak mengherankan jika sepakbola Eropa sangat maju dan memiliki reputasi hebat di arena internasional, hampir dari generasi ke generasi.

Perjalanan ke final

BELANDA

Babak kualifikasi:
Belanda v Latvia 1-0
San Marino v Belanda 0-6
Belanda v Ukraina 1-1

Babak utama:
Belanda v Austria 2-1
Kroasia v Belanda 0-0
Belanda v Portugal 1-0

Putaran final:
Jerman v Belanda 0-2
Belanda v Rumania 1-0
Belanda v Republik Ceko 0-0
Belanda v Inggris 1-0

JERMAN

Babak kualifikasi:
Jerman v Estonia 5-0
Bosnia & Herzegovina v Jerman 1-6
Jerman v Austria 2-1

Babak utama:
Jerman v Turki 2-0
Jerman v Ukraina 2-0
Swiss v Jerman 0-2

Putaran final:
Jerman v Belanda 0-2
Jerman v Republik Ceko 1-1
Rumania v Jerman 0-1
Denmark v Jerman 0-2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun