Selama kelas 12 saya sangat menikmati masa-masa sekolah karna tidak lama lagi akan meninggalkan sekolah karna sudah lulus dan tidak akan bisa mengulang masa-masa itu lagi, memanfaatkan waktu yang hanya sebentar itu dengan sebaik-baiknya agar mempunyai banyak cerita setelah lulus sekolah, tidak ingin rasanya melewatkan satu hari disekolah tanpa adanya cerita, canda, dan tawa. Hampir setiap hari saya menghabiskan waktu disekolah sampai sore karena mingukuti banyak ekstra kurikuler yang ada didalam sekolah, banyaknya ekstra kurikuler yang saya ikuti membuat saya kewalahan dalam mengatur waktu untuk belajar, tapi karena saya lakukan dengan senang hati semua bisa teratasi dengan baik.
Pada saat kelas 12 saya mendapatkan wali kelas yang cukup baik, humble dan membuat teman merasa nyaman juga akrab dengan guru tersebut. Sebagai guru dan walikelas yang humble berhasil membuat siswanya merasa tidak canggung saat ingin berkonsultasi atau menanyakan sesuatu tentang pelajaran yang disekolah bahkan ada yang bercurhat masalahh percintaannya, senang rasanya mempunyai guru yang mau berteman dengan muridnya dan tidak jarang saya dan teman-teman kelas pergi caffe atau tempat nongkrong untuk belajar bersama dan senangnya walikelas saya juga ikut untuk berbincang dan shareing tentang pelajaran yang disekolah maupun peristiwa diluar sekolah. Karna sudah terlalu dekat dengan walikelas itu teman-teman sampai sering menginap dirumah guru tersebut karna kebetulan rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolah, sesekali saya dan teman-teman mengajak guru tersebut ke tempat-tempat wisata yang ada dikabupaten saya. Guru tersebut juga sering main-main kerumah muridnya termasuk saya, hal ini membuat hubungan guru dan orang tua saya semakin erat, dari situ orang tua juga bisa bertanya-tanya kepada guru tersebut mengenai perkembangan anaknya. Saya juga senang dengan adanya hubungan baik antara orang tua saya dan walikelas, saya lebih mudah untuk mendapatkan kepercaan atau izin saat bermain atau kerja kelompok dengan teman-teman kelas, karena guru saya menjelaskan terkait dengan apa yang sedang saya kerjakan adalah hal yang positif. Saya bersyukur mempunyai walikelas yang bisa meyatukan teman-teman kelas karna berkat guru saya juga kelas saya menjadi kompak dan kekeluargaannya semakin erat. Menurut saya guru yang mau mendengarkan keluh kesah atau curhatan seorang murid adalah guru yang luar biasa, karna sering memberikan motivasi atau wejangan saat saya menceritakan apa yang sedang saya rasakan, dan motivasi-motivasi guru bisa menambah semangat belajar saya.
Tak terasa masa-masa sekolah saya hampir selesai beberapa bulan lagi ujian akhir sekolah dan karna saya sekolah di SMK harus membuat tugas akhir atau karya yang bisa berguna atau mempermudah pekerjaan seseorang, didalam proses pembuatan karya atau tugas akhir tersebut setiap kelompok diberi satu guru pembimbing untuk mengarahkan dan membimbing saya dalam membuat suatu karya tugas akhir, didalam kelompok saya terdapat 2 anggota putri dan 3 anggota putra untuk menghasilkan suatu karya yang bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Untuk tugas akhir ini saya dan kelompok saya untuk membuat aplikasi web yang mempromosikan hotel dan fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya, hal ini dibuat agar bisa membantu para pemilik hotel dalam mempromosikan tempatnya. Waktu pengerjaan tugas akhir ini kurang lebih selama 1 bulan, dengan semangat kerja sama dan ke kompakan kelompok saya akhirnya bisa menyelesaikan tugas akhir itu. Dan alhamdulillah akhirnyaa saya lulus sekolah.
Dihari kelulusan itu saya merasa senang bahagia dan juga sedih karena berpisah dengan teman-teman seperjuangan disekolah, tidak bisa lagi bermain, bercanda, dan belajar bersama teman-teman kelas. Dari hal ini saya belajar bahwa seseorang yang sudah tiada pasti dirindukan keberadaannya.
Singkat cerita saya mendaftar ke perguruan negeri tinggi bersama teman-teman dan sahabat saya, tetapi saya tidak lulus didalam tes tersebut dikarenakan nilai saya terlalu rendah dan akhirnya saya menganggur selama satu tahun seperti yang saya ceritakan diatas, lalu saya mendafatar lagi ditahun ini dan alhamdulillah lulus dan diterima di Universitas Trunojoyo Madura atau yang biasa disingkat dengan UTM disini saya mengambil program study sosiologi fakultas ilimu sosial dan ilmu budaya atau disingkat dengan FISIB. Alasan saya memilih kampu UTM karna saya ingin mencari hal baru diluar kabupaten saya dan belajar secara sungguh-sungguh didaerah lain. Untuk alasan pemilihan program study alasan saya adalah ingin mempelajari kehidupan masyarakat, saya tau program study ini dari teman saya berawal dari curhat karena bingung dalam menentukan program study akhirnya saya tertarik pada program study sosiologi. Saat tes SNBTÂ saya memilih kampus UB dimalang untuk tempat ujiannya, pilihan pertama saya adalah kampus UNESA program study sendratasi, seni, drama, tari, dan musik tapi saya lulus kampus pilihan ke dua di UTM, dengan adanya ini saya tidak kecewa atau menyesal karna saya mempunyai prinsip untuk tidak menyesali pilihan sendiri, dan saya besyukur diterima di kampus UTM ini.
Untuk pertama kalinya saya ke Madura menggunakan alat transportasi umun yaitu Bus, dan itu juga kali pertama saya melakukan perjalanan jauh menggunakan bus dari kabupaten Probolinggo menuju kampus UTM yang ada dipulah Madura tepatnya kabupaten Bangkalan, ada sedikit cerita yang kurang mengenakkan saat perjalanan itu yang menyebabkan waktu perjalanan menuju kampus UTM semakin lama. Rencana perjalanan saya ketika menggunakan bus yaitu dari Probolinggo menuju terminal Bungorasih yang ada di Surabaya setelah itu menaiki bus ke arah tujuan madura dan turun di pelabuhan perrala, tetapi karna saya tidak bertanya kepada kernet kapan saya harus turun ketika sudah sampai diperak, dan kernet tersebut juga tidak memberitahu disetiap pemberhentian hinggal bus terus melaju hingga melewati jembatan suramadu. Dari situ saya merasa kalau pelabuhan perak sudah terlewat, dan akhirnya saya merubah rute perjalanan saya hinggal sampai dipertigaan tangkel. Ketika menunggu angkot tidak ada satupun angkutan umum yang lewat menuju arah Bangkalan kota, lalu sampai ada seorang bapak-bapak menawarkan jasa angkutan menggunakan mobil cerry dengan tarif 75ribu sampai ketujuan yaitu kampus UTM, karna saya hanya mencari kosan untuk saya tinggali saat kuliah saya menggunakan jasa itu pulang dan pergi dengan tarif 120ribu, setelah sampai dikampus UTM saya kebingungan dalam mencari tempat kos yang masih kosong, rata-rata sudah penuh dan akhirnya saya menemukan kamar kos yang sudah masih kosong dengan harga 500ribu per bulan dibanyar 1 semester dengan total 3 juta untuk satu kamar sendiri didaerah timur kampus, selesai melakukan transaksi saya langsung pulang bersama bapak-bapak supir cerry yang sudah saya bayar. Total biaya perjalanan saya saat itu adalah 300 ribu karna masih awal dan belom tau cara sampai ke kapus UTM dengan biaya yang lebih hemat.
Kedua kalinya saya kembali ke kampus UTM menggunakan bus tetapi tidak turun di tangkel karna sebelumnya saya menanyakan terkain hal tersebut ke kating, tetap menggunakan bus hanya saja berhenti di rest area suramadu lalu memesan ojek kampus dengan tarif 25ribu saja sudah sampai ke kampus UTM, lebih murah dari perjalanan yang sebelumnya. Untuk kali ini saya ke kampu untuk mengikuti acara PPKMB Sakera 2023 yang berlangsung selama 3 hari setelah itu dilanjut ospek fakultas dan juga ospek prody, diacara tersebut menambah relasi saya.
Dihari pertama kuliah saya merasa tidak nyaman karna semua teman dikelas masih pada canggung dan malu untuk saling tegur sapa, hal tersebut membuat saya tidak nyaman dikelas. Setelah pulang ke kosan saya juga tidak kerasan dikarenakan saya kesepian dikosan, teman-teman yang ada dikos sekitar saya sulit membaur, hal itu membuat saya merasa tidak nyaman dan kerasan dikos ini sama halnya dengan dikelas. Setelah beberapa hari saya sudah mulai sedikit betah dikosan karna mulai mengenal dengan beberapa penghuni kos yang ada disebelah kamar saya, begitu juga dikampus mulai mengenal teman satu persatu sehingga merasa nyaman saat berinteraksi.
Tapi selain faktor pertemanan juga ada hal lain yang membuat saya kurang kerasan saat berada di kos ini yang pertama jauh dari warung makan jika ingin membeli lauk atau makan diwarung harus berjalan terlebih dahulu kurang lebih 1,5km. Hal ini juga membuat saya tidak kerasan, tapi karna ada jasa titip makanan melalui ojek lebih efisien dan hemat tenaga semua masalah yang ada perlahan mulai teratasi dengan adanya campur tangan orang lain.
Seorang filsuf dari Yunani, Aristoteles, mengatakan bahwa manusia adalah zoon polititicon" yang artinya manusia merupakan mahluk yang hubungannya itu menyebabkan kehidupan masyarakat antara manusia saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H