Mohon tunggu...
Tiyas
Tiyas Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Belajar menyampaikan kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepeda Tua

18 Oktober 2024   14:47 Diperbarui: 18 Oktober 2024   14:47 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/@flickr 

Lorong sunyi menjadi saksi

Sahabat setia di kala sunyi

Kini terdiam, tanpa gerakan

Namun kenangan masih manis terbayang

Teman mengukir cerita kehidupan

Tentang mimpi, cita, dan cinta

Ketika matahari turun di tepi langit

Aku teringat perjalanan yang tak berujung

Sepeda tua, simbol teman setia

Memberi jejak abadi di relung hati dan jiwa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun