Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gaji Dua Digit Tidak Selalu Jadi Jawaban Terbaik dalam Karir

15 Januari 2025   15:02 Diperbarui: 15 Januari 2025   13:13 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaji Dua Digit Tidak Selalu Jadi Jawaban Terbaik dalam Karir | freepik

Worklife - Pernahkah kamu mendengar pepatah "Everything has its price"? Kalau kamu menganggap gaji dua digit adalah tujuan utama dalam karirmu, maka perlu diingat bahwa itu bukan sekadar angka di slip gaji. Gaji besar memang menggoda, tapi ada banyak hal yang sering terlupakan dalam perjalanan menuju angka tersebut. Sebelum kamu mengejar angka dua digit, mari kita bahas lebih dalam tentang apa yang sebenarnya perlu dipertimbangkan dalam karir.

Gaji dua digit memang menggiurkan, tetapi ada risiko, tanggung jawab, dan konsekuensi besar. Penting untuk mempertimbangkan keseimbangan hidup, kesempatan berkembang, dan lingkungan kerja. - Tiyarman Gulo

Gaji Dua Digit, Impian atau Kenyataan?

Bagi banyak orang, gaji dua digit (minimal 10 juta) seringkali dianggap sebagai simbol kesuksesan dalam dunia kerja. Apalagi kalau kamu baru saja lulus kuliah dari universitas ternama, gaji dua digit seperti menjadi hal yang wajib didapatkan. Namun, banyak orang yang lupa bahwa mencapai angka tersebut bukan hanya tentang kualitas pekerjaan, tapi juga tentang konsekuensi yang harus ditanggung.

Gaji besar memang menggiurkan, tetapi pernahkah kamu berpikir tentang apa yang harus kamu bayar dengan itu? Ada risiko besar yang harus ditanggung, tanggung jawab yang harus diemban, dan kualitas tinggi yang harus kamu deliver. Semua itu pasti akan mempengaruhi kualitas hidupmu, hubungan sosialmu, dan bahkan kebahagiaanmu.

Risiko yang Harus Ditanggung

Ketika kamu memilih untuk mengejar gaji besar, ada banyak risiko yang datang bersama keputusan tersebut. Pertama, ada ekspektasi tinggi yang menunggu. Dalam dunia kerja, semakin tinggi gajimu, semakin besar juga harapan yang diberikan oleh perusahaan dan klien. Hal ini bisa menjadi tekanan tersendiri, yang jika tidak dikelola dengan baik, bisa menyebabkan stres yang berkepanjangan.

Selain itu, kamu juga harus siap menghadapi risiko burnout. Banyak orang yang bekerja keras untuk mencapai posisi dengan gaji dua digit, tetapi pada akhirnya mereka justru terjebak dalam rutinitas kerja yang melelahkan. Hidup hanya berputar di sekitar pekerjaan, tanpa waktu untuk menikmati hidup atau bersama keluarga.

Tanggung Jawab yang Harus Diemban

Gaji dua digit sering kali datang dengan tanggung jawab yang besar. Posisi manajerial atau pekerjaan dengan tingkat gaji tinggi biasanya membutuhkan keputusan-keputusan penting yang dapat memengaruhi masa depan perusahaan. Keputusan-keputusan ini memerlukan kemampuan analisis yang tajam dan keputusan cepat, yang seringkali datang dengan beban mental yang berat.

Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada pekerjaan itu sendiri, tetapi juga pada tim yang kamu pimpin atau proyek yang kamu kelola. Ada banyak orang yang bergantung padamu, dan segala keputusan yang diambil bisa mempengaruhi karir mereka juga.

Kualitas Tinggi yang Harus Diberikan

Gaji besar biasanya sebanding dengan kualitas pekerjaan yang diharapkan. Dalam banyak kasus, perusahaan memberikan gaji tinggi karena mereka menginginkan hasil yang luar biasa. Itu berarti kamu tidak bisa hanya "bekerja seadanya." Kamu diharuskan untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diberikan.

Tapi, seiring dengan tuntutan kualitas yang tinggi, ada tekanan yang besar untuk selalu tampil sempurna. Hal ini bisa menguras energi dan mengurangi kepuasan dalam pekerjaan. Dalam jangka panjang, ini bisa mempengaruhi mental dan fisikmu.

Hubungan Sosial yang Terkorbankan

Gaji besar sering kali datang dengan waktu kerja yang panjang dan jadwal yang padat. Bagi sebagian orang, ini mungkin tidak masalah, tetapi untuk yang lain, ini bisa berpengaruh pada kehidupan sosial mereka. Tidak jarang, hubungan dengan keluarga dan teman-teman menjadi terabaikan karena pekerjaan yang menuntut.

Bahkan, bagi mereka yang memiliki pasangan dan anak, pekerjaan dengan gaji tinggi bisa mengharuskan untuk melakukan LDM (Long Distance Marriage), seperti yang dibahas dalam sebuah cuitan yang populer. Melihat pasangan dan anak hanya melalui video call bisa menjadi pengalaman yang sangat menyedihkan, apalagi jika itu berlangsung dalam waktu yang lama.

Gaji Dua Digit, Apakah Sesuai dengan Tujuan Hidupmu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun