Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Keluhan Siswa SD di Nias, Satu Bulan Tanpa Guru!

15 Januari 2025   12:46 Diperbarui: 15 Januari 2025   12:46 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluhan Siswa SD di Nias, Satu Bulan Tanpa Guru! | nawacitapost.com

Halo Lokal - Sebuah Cerminan Tantangan Pendidikan di Daerah Terpencil!. Bayangkan anak-anak yang seharusnya duduk di bangku sekolah, penuh semangat belajar, namun terpaksa harus melawan kenyataan pahit: satu bulan tanpa guru. Itu bukan cerita fiksi, melainkan kenyataan yang dialami oleh siswa SD di Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Apa yang sebenarnya terjadi di balik permasalahan ini? Mari kita telusuri lebih dalam.

Pendidikan adalah hak dasar setiap anak, dan sekolah seharusnya menjadi tempat di mana mereka mendapatkan ilmu pengetahuan untuk mempersiapkan masa depan. Namun, kenyataannya tidak selalu seperti itu, terutama di daerah-daerah terpencil yang memiliki tantangan besar dalam menyediakan fasilitas dan tenaga pendidik yang memadai. Salah satu contoh yang mencuat belakangan ini adalah sebuah video yang viral dari siswa SD di Nias, yang mengeluhkan ketidakhadiran guru selama satu bulan penuh. Fenomena ini memicu banyak pertanyaan mengenai kualitas pendidikan di daerah tersebut.

Siswa SD di Nias mengeluhkan tidak adanya guru selama satu bulan, menggambarkan tantangan pendidikan di daerah terpencil. Masalah ini disebabkan oleh akses sulit, absensi guru, dan minimnya fasilitas. Solusi yang diperlukan termasuk peningkatan infrastruktur, insentif guru, dan pelatihan. - Tiyarman Gulo

Kejadian yang Memicu Keprihatinan

Dalam video yang menjadi viral, seorang siswa SD dari SD Negeri Uluna'ai Hiligo'o Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idano Gawo, dengan penuh kekecewaan mengungkapkan bahwa selama satu bulan penuh, mereka tidak mendapatkan pelajaran dari guru. Menurut siswa tersebut, "Kalau pun ada guru, dikasih lonceng tapi nggak dikasih pelajaran. Setelah itu pergi mereka." Selain itu, siswa tersebut juga memperlihatkan ruang guru yang kosong tanpa kehadiran seorang pun pengajar. Hal ini tentu saja mengundang keprihatinan masyarakat luas, terutama mengenai kualitas pendidikan di daerah-daerah terpencil seperti Nias.

Mengapa Hal Ini Bisa Terjadi? Fenomena ini menjadi cerminan nyata dari tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan di daerah terpencil. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Nias memiliki 326 sekolah dasar, yang terdiri dari 324 sekolah negeri dan hanya 2 sekolah swasta. Di sisi lain, jumlah tenaga pendidik di wilayah ini terbilang cukup banyak, dengan 3.674 guru yang tersebar di sekolah-sekolah negeri dan swasta. Secara statistik, rasio antara jumlah guru dan siswa di Kabupaten Nias cukup ideal, dengan satu guru untuk sekitar 10 siswa.

Namun, kenyataan di lapangan jauh berbeda. Seperti yang terlihat di Kecamatan Idano Gawo, yang memiliki 26 sekolah dasar negeri dengan 286 guru yang bertanggung jawab mendidik 3.873 murid, absensi guru menjadi masalah utama. Ketidakhadiran guru di salah satu sekolah ini mengindikasikan adanya masalah yang lebih besar dari sekadar kurangnya tenaga pendidik.

Tantangan yang Dihadapi Guru di Daerah Terpencil

Masalah terbesar yang dihadapi oleh guru di daerah terpencil seperti Kecamatan Idano Gawo bukan hanya masalah kekurangan tenaga pendidik, tetapi juga tantangan logistik yang sangat sulit. Seperti yang dijelaskan oleh seorang pengguna Facebook, Rogby Oktrisman, jalan menuju sekolah tersebut sangat terisolasi, melewati tepian sungai dengan bebatuan besar serta jalur yang curam dan licin, yang membuat perjalanan menjadi sangat berbahaya, terutama saat hujan. Hal ini menjadi hambatan besar bagi guru yang harus menempuh perjalanan jauh dan berbahaya untuk sampai ke sekolah.

Selain itu, tidak adanya rumah dinas untuk guru dan keterbatasan fasilitas dasar seperti listrik menjadi faktor tambahan yang membuat banyak guru merasa tidak nyaman bekerja di daerah tersebut. Banyak guru yang berasal dari luar daerah merasa kesulitan untuk menetap dan bertugas secara konsisten di sekolah-sekolah yang terletak di wilayah terpencil ini.

Faktor Politik yang Memperburuk Keadaan

Selain faktor geografis, faktor politik lokal juga turut memperburuk keadaan. Di beberapa daerah, wilayah terpencil sering kali dijadikan tempat penempatan bagi guru yang tidak memenuhi syarat atau yang dipindahkan karena alasan politik. Hal ini mengakibatkan banyak guru yang tidak memiliki semangat atau keterampilan yang cukup untuk mengajar dengan baik. Akibatnya, kualitas pengajaran yang diterima oleh siswa pun terpengaruh.

Dampak Bagi Siswa dan Kualitas Pendidikan

Ketidakhadiran guru selama satu bulan di SD Negeri Uluna'ai Hiligo'o Laowo Hilimbaruzo jelas memberikan dampak yang besar bagi para siswa. Mereka tidak hanya kehilangan waktu belajar, tetapi juga kehilangan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri mereka. Pendidikan yang berkualitas seharusnya tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga mengajarkan keterampilan hidup yang penting untuk masa depan anak-anak tersebut.

Tanpa kehadiran guru, para siswa tidak bisa mengakses materi pelajaran yang mereka butuhkan. Ini bukan hanya masalah akademis, tetapi juga masalah sosial dan emosional bagi anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang. Mereka membutuhkan bimbingan dan perhatian dari guru agar dapat tumbuh menjadi individu yang terdidik dan siap menghadapi tantangan hidup.

Mencari Solusi untuk Mengatasi Masalah Ini

Masalah yang terjadi di Nias ini menuntut perhatian serius dari pemerintah dan pihak terkait untuk mencari solusi yang tepat. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
    Lihat Halo Lokal Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun