Love - Pernah nggak sih, kamu mendengar pepatah, "Tanda orang setia itu motornya dirawat dan nggak ganti-ganti"? Kalau kamu belum pernah, mungkin karena pepatah ini baru saya buat, tapi percaya deh, ada kebenaran yang mendalam di baliknya. Motor tua yang selalu terawat dengan baik adalah simbol dari kesetiaan, bukan hanya pada kendaraan, tapi juga pada hubungan. Gimana bisa begitu? Yuk, ikuti saya dalam perjalanan keliling kota dengan motor tua yang penuh cerita ini!
Motor tua yang terawat jadi simbol kesetiaan, baik dalam kendaraan maupun hubungan. Merawat yang ada lebih penting dari mengganti. - Tiyarman Gulo
Motor Tua: Sebuah Kenangan yang Tak Tergantikan
Mungkin bagi sebagian orang, motor tua hanyalah benda yang usang dan cenderung tak menarik. Tapi bagi mereka yang paham, motor tua adalah teman setia yang telah menemani berbagai perjalanan hidup. Seperti halnya sebuah hubungan, motor tua juga memerlukan perhatian, perawatan, dan, tentu saja, cinta.
Bayangkan kamu memiliki motor tua yang sudah puluhan tahun menemani perjalananmu. Bukan hanya perjalanan jauh, tapi juga perjalanan hidup. Setiap goresan pada body motor adalah cerita---seperti halnya setiap tantangan dalam hubungan yang menguatkan. Dan, saat motor itu masih bisa jalan meski sudah setua itu, kamu tahu, ada sesuatu yang istimewa.
Setia pada Motor, Setia pada Pasangan
Sekarang, coba pikirkan, kalau motor tua itu bisa berbicara, apa yang akan ia katakan tentang pemiliknya? Mungkin, ia akan bilang, "Lihat, saya ini sudah tua, banyak yang bilang saya sudah waktunya pensiun, tapi lihat saya masih bisa bertahan! Sama seperti pemilik saya, yang selalu merawat saya dengan penuh perhatian."
Ini dia, kesetiaan bukan tentang seberapa banyak kamu mengganti kendaraan atau barang-barangmu, tetapi tentang bagaimana kamu merawat apa yang ada, seberat atau sesulit apapun itu. Sama seperti hubungan, semakin lama kamu merawatnya, semakin kuat ikatan yang terjalin.
Tahu nggak sih, kalau motor tua yang terus dirawat, meski sudah usang, justru punya daya tarik sendiri? Entah itu suaranya yang berdesir lembut, atau bau oli yang khas. Ini seperti hubungan yang sudah lama, yang semakin mesra meskipun waktu terus berjalan.
Keliling Kota dengan Motor Tua: Sebuah Petualangan
Ada sesuatu yang magis ketika kamu mengendarai motor tua keliling kota. Bukan cuma soal kecepatan atau kepraktisan, tapi ada kesenangan tersendiri saat mendengar bunyi mesin motor yang sedikit berderit. Seolah-olah motor itu mengajak kamu berbicara, "Hey, kita sudah kemana saja selama ini? Apa yang sudah kita lewati?"
Saat keliling kota dengan motor tua, kamu bisa merasakan nostalgia dari jalanan yang sudah pernah dilalui berkali-kali. Tidak hanya itu, kamu juga bisa merasakan betapa berartinya perjalanan tersebut. Karena motor yang terawat itu tidak akan mudah ditinggalkan begitu saja. Begitu juga dalam hubungan, yang terawat dan dibangun dengan usaha akan terus bertahan, meski rintangan datang silih berganti.
Kesetiaan Itu Nggak Selalu Berwujud Kata-kata
Terkadang, kesetiaan bukanlah sesuatu yang harus diucapkan dengan kata-kata manis setiap hari. Kesetiaan itu lebih pada tindakan nyata, seperti ketika kamu memilih untuk merawat motor tua yang sudah lama kamu miliki. Tak perlu motor baru atau kendaraan canggih lainnya, karena yang penting adalah komitmen untuk terus merawatnya.
Begitu pula dalam hubungan. Setiap usaha yang kamu berikan---baik itu waktu, perhatian, atau bahkan pengorbanan---itu adalah bukti kesetiaan yang lebih nyata daripada sekadar kata-kata. Sama halnya dengan motor tua, kadang yang dibutuhkan hanya sedikit perhatian, oli baru, dan beberapa perbaikan kecil, dan motor itu siap kembali menemani perjalananmu.
Perjalanan yang Berarti
Di setiap perjalanan dengan motor tua, ada rasa bangga karena kamu tahu, meskipun kelihatan sudah tua dan usang, motor itu tidak pernah menyerah. Begitu juga dengan hubungan yang baik. Tidak peduli seberapa lama kamu sudah bersama, yang penting adalah bagaimana kamu menjaga dan merawatnya. Setiap perjalanan yang kalian jalani bersama, tak ada yang sia-sia. Bahkan, semakin tua, semakin berharga kenangan yang tercipta.
Jadi, untuk kamu yang masih setia dengan motor tua---atau mungkin dengan pasanganmu yang sudah lama bersama---ingatlah bahwa kesetiaan itu bukan tentang seberapa sering kamu mengganti-ganti hal-hal di sekitarmu. Tapi tentang bagaimana kamu merawat apa yang sudah ada, dan bagaimana kamu terus bertahan bersama melewati segala tantangan.
Motor Tua, Simbol Kesetiaan
Motor tua yang terus dirawat bukan hanya sekedar alat transportasi, tapi juga simbol dari kesetiaan. Seperti halnya hubungan yang sudah lama, perawatan yang konsisten akan membuat semuanya tetap berjalan dengan baik. Jadi, jika kamu merasa hubunganmu seperti motor tua yang sudah mulai aus, jangan langsung berpikir untuk menggantinya. Sebaliknya, luangkan waktu untuk merawatnya, karena kesetiaan bukan tentang seberapa baru atau canggihnya sesuatu, tapi tentang bagaimana kamu bertahan dan tetap merawatnya.
Siap untuk mengendarai motor tua itu bersama pasanganmu? Karena, setiap perjalanan adalah kisah yang layak dikenang!.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H