Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pro Kontra Magang

10 Januari 2025   18:21 Diperbarui: 10 Januari 2025   16:23 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Worklife - Magang sering dianggap sebagai jembatan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Banyak orang yang merasa bahwa anak magang harusnya sudah siap bekerja dan tidak lagi bingung saat diminta mengerjakan tugas-tugas dasar seperti mengatur angka di Excel atau menulis laporan di Word. Namun, di sisi lain, magang memang dimaksudkan untuk memberikan pengalaman langsung di dunia profesional. Lalu, apakah terlalu banyak membimbing anak magang yang belum mengerti itu adil? Atau justru hal tersebut menjadi bagian dari proses belajar mereka? Mari kita ulas lebih dalam mengenai pro dan kontra seputar fenomena ini.

Magang adalah kesempatan untuk belajar, namun sering kali menimbulkan tantangan jika anak magang belum menguasai keterampilan dasar. Bimbingan yang tepat penting untuk perkembangan mereka. - Tiyarman Gulo

Pro: Peluang Belajar dan Mengasah Keterampilan

1. Kesempatan untuk Belajar Langsung

Magang adalah momen di mana seorang mahasiswa atau pencari kerja baru bisa belajar secara langsung dari profesional yang sudah berpengalaman. Tidak jarang anak magang yang baru pertama kali terjun ke dunia kerja merasa bingung dengan berbagai tugas, apalagi saat diminta mengatur angka di Excel atau membuat laporan di Word yang terlihat sepele bagi sebagian orang. Namun, inilah saat yang tepat bagi mereka untuk mempelajari hal-hal tersebut. Ketidaktahuan mereka adalah kesempatan untuk berkembang, dan dengan bimbingan yang tepat, mereka akan mampu menguasainya.

2. Mengasah Keterampilan yang Belum Dikuasai

Tidak jarang anak magang datang tanpa penguasaan penuh terhadap alat kerja yang digunakan, seperti Microsoft Excel atau Word. Namun, itu bukan berarti mereka tidak memiliki potensi. Justru, dengan adanya bimbingan, mereka bisa mengasah keterampilan yang belum mereka kuasai dan membawa keterampilan tersebut ke tingkat yang lebih tinggi. Misalnya, mereka mungkin belum tahu cara membuat rumus rumit di Excel atau belum tahu cara menata data dengan efisien, namun saat mereka diberikan tugas, mereka akan belajar bagaimana cara melakukannya secara langsung. Inilah keindahan magang, kesempatan untuk belajar di lapangan.

3. Membangun Dasar Pengetahuan yang Kuat

Tidak semua anak magang datang dengan keterampilan yang sudah matang. Bahkan, banyak dari mereka yang datang tanpa pengetahuan dasar sekalipun. Namun, magang adalah kesempatan bagi mereka untuk membangun dasar pengetahuan yang kuat. Dalam beberapa bulan, dengan bimbingan yang baik, mereka bisa mengembangkan kemampuan yang sebelumnya mereka anggap sulit. Pengalaman ini menjadi sangat berharga, karena memberikan mereka bekal untuk pekerjaan yang lebih kompleks di masa depan.

Kontra: Tantangan yang Bisa Menghambat Efisiensi Kerja

1. Kurangnya Persiapan Sebelum Magang

Tentu saja, ada pendapat yang mengatakan bahwa anak magang seharusnya sudah mempersiapkan diri lebih dulu sebelum terjun ke dunia kerja. Dalam hal ini, beberapa keterampilan dasar seperti penggunaan Excel atau Word seharusnya sudah dikuasai sebelum mereka mulai magang. Ketika mereka tidak mengerti cara menggunakan alat-alat ini, tentu saja akan menghambat proses kerja, dan mengharuskan mentor atau rekan kerja untuk memberikan penjelasan lebih detail. Tentu saja, ini akan mengurangi efisiensi kerja, baik bagi anak magang itu sendiri maupun tim tempat mereka bekerja.

2. Membutuhkan Waktu Lebih Banyak untuk Mengajarkan Dasar

Magang adalah pengalaman belajar, tetapi jika anak magang harus sering didikte atau dibimbing dalam setiap tugas, tentu saja akan membutuhkan lebih banyak waktu dan energi. Seharusnya mereka dapat menyelesaikan tugas dengan cepat dan efisien, namun jika mereka harus dibimbing untuk setiap langkah, proses ini bisa menjadi lebih lama dan kurang produktif. Inilah tantangan yang dihadapi oleh banyak perusahaan, terutama yang memiliki jadwal ketat atau tugas yang memerlukan pengelolaan waktu yang sangat efisien.

3. Harapan yang Tidak Realistis

Sering kali, ekspektasi terhadap anak magang cukup tinggi, seolah mereka harus sudah tahu banyak hal dan bisa bekerja tanpa banyak kesalahan. Padahal, mereka berada di posisi magang untuk belajar. Tidak ada yang bisa menguasai pekerjaan atau keterampilan baru dengan cepat tanpa adanya proses belajar yang cukup. Jika anak magang diharapkan untuk langsung mengerjakan tugas tanpa pembelajaran terlebih dahulu, ini bisa membuat mereka merasa tertekan dan bahkan kehilangan semangat untuk belajar. Dengan demikian, perusahaan harus lebih realistis dalam menetapkan harapan terhadap anak magang.

Bagaimana Menyiasati Tantangan Magang?

Meskipun banyak tantangan yang muncul, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyiasatinya, baik bagi anak magang maupun pihak perusahaan. Salah satu solusi utama adalah dengan memberikan pelatihan atau pengenalan dasar tentang alat yang akan digunakan dalam pekerjaan sebelum magang dimulai. Misalnya, jika anak magang akan menggunakan Excel dalam pekerjaan mereka, perusahaan bisa memberikan pelatihan singkat atau tutorial dasar agar anak magang lebih siap menghadapi tugas yang akan diberikan.

Selain itu, memberikan penugasan yang sesuai dengan kemampuan anak magang juga sangat penting. Jangan terlalu memaksakan mereka untuk langsung mengerjakan tugas besar atau rumit yang memerlukan pengalaman banyak. Mulailah dengan tugas-tugas yang lebih sederhana dan beri ruang bagi mereka untuk belajar dan berkembang. Dengan cara ini, anak magang akan merasa dihargai dan lebih percaya diri dalam menyelesaikan tugas-tugas yang lebih kompleks ke depannya.

Magang adalah Proses Pembelajaran yang Berharga

Magang adalah kesempatan emas untuk belajar dan mengembangkan keterampilan di dunia kerja. Meskipun banyak anak magang yang belum memiliki pemahaman yang mendalam tentang alat atau tugas tertentu, itu adalah bagian dari proses pembelajaran. Jika perusahaan memberikan bimbingan yang baik dan menyadari bahwa anak magang perlu waktu untuk berkembang, pengalaman magang akan sangat berharga baik bagi anak magang itu sendiri maupun bagi perusahaan.

Jadi, ketika melihat anak magang yang kebingungan dengan tugas yang diberikan, ingatlah bahwa mereka memang ada di sana untuk belajar. Mereka mungkin tidak tahu segalanya sekarang, tapi dengan bimbingan yang tepat, mereka akan mampu menguasai keterampilan tersebut dan menjadi lebih siap untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun