Dengan mengutamakan ilmu dan pengalaman, kita memberi diri kita kesempatan untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih sukses, bahagia, dan tentunya lebih dihargai oleh orang lain.
6. Menghadapi Dunia dengan Pikiran Terbuka
Barang mewah mungkin bisa memberi kita kesan "kelas sosial", tapi tidak bisa mengubah cara kita berpikir atau cara kita melihat dunia. Ilmu dan pengalaman yang kita peroleh dari berbagai sumber---seperti buku, percakapan, perjalanan, atau pengalaman hidup---akan membuka pikiran kita dan membuat kita lebih terbuka terhadap perbedaan. Kita jadi lebih paham tentang berbagai budaya, pandangan, dan cara hidup yang berbeda-beda.
Ini sangat penting dalam dunia yang terus berkembang, di mana keterbukaan pikiran dan pemahaman yang lebih luas akan membantu kita berinteraksi dengan lebih baik, baik itu dalam dunia profesional maupun kehidupan pribadi.
7. Investasi Terbaik Adalah pada Diri Sendiri
Jadi, meskipun tidak ada yang salah dengan membeli barang mewah, kita harus ingat bahwa yang sesungguhnya memberikan nilai lebih dalam hidup adalah ilmu dan pengalaman. Keduanya adalah investasi yang tak akan pernah rugi, yang akan membawa kita menuju kesuksesan dan kebahagiaan jangka panjang.
Investasi pada diri sendiri---apakah itu melalui kursus, membaca buku, atau mengumpulkan pengalaman hidup---adalah cara kita untuk bertumbuh dan menjadi versi terbaik dari diri kita. Jadi, daripada hanya mengejar barang-barang mewah yang nilainya bisa menurun, lebih baik kita fokus pada investasi yang benar-benar memberi manfaat jangka panjang.
Ingat, ilmu dan pengalaman adalah harta yang tidak akan pernah pudar nilainya. Kalau kita ingin terus berkembang dan membuka pintu kesempatan baru, itu adalah jalan yang harus kita pilih. Karena, pada akhirnya, hanya ilmu dan pengalaman yang akan menemani kita sampai akhir hidup.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
