Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perusahaan Tahan Ijazah, Praktik yang Tepat?

29 November 2024   12:42 Diperbarui: 29 November 2024   12:42 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Worklife - Di dunia kerja yang semakin kompetitif, banyak perusahaan yang mencari cara untuk memastikan mereka mendapatkan yang terbaik dari karyawan mereka. Salah satu kebijakan yang cukup kontroversial adalah perusahaan yang meminta karyawan untuk menahan ijazah mereka sebagai syarat dalam proses rekrutmen atau penerimaan kerja. Mungkin kamu pernah mendengar atau bahkan mengalami hal ini, di mana perusahaan meminta untuk menahan ijazah atau dokumen penting lainnya dengan alasan tertentu.

Tentu saja, hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan dan perdebatan. Apakah kebijakan ini sah? Apakah itu adil bagi karyawan? Dan bagaimana dampaknya terhadap hubungan antara perusahaan dan karyawan? Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai kebijakan menahan ijazah ini, baik dari sisi positif maupun negatif, serta memberikan beberapa saran bagi perusahaan dan karyawan untuk menjalani kebijakan ini dengan cara yang lebih bijak.

"Perusahaan yang menahan ijazah karyawan bisa menimbulkan masalah hukum dan ketidakpercayaan, namun dengan perjanjian jelas, kebijakan ini bisa lebih adil. "

Mengapa Perusahaan Meminta Menahan Ijazah?

Sebelum kita membahas lebih lanjut, penting untuk memahami mengapa beberapa perusahaan menerapkan kebijakan ini. Ada beberapa alasan yang dapat menjadi dasar bagi perusahaan untuk meminta menahan ijazah karyawan. Berikut adalah beberapa alasan yang sering dikemukakan:

Menjaga Komitmen Karyawan

Salah satu alasan yang sering dikemukakan adalah perusahaan ingin memastikan bahwa karyawan akan tetap bekerja untuk jangka waktu yang cukup lama setelah menerima pelatihan atau kesempatan karir tertentu. Dengan menahan ijazah, perusahaan merasa lebih "aman" karena karyawan tidak dapat dengan mudah meninggalkan pekerjaan mereka setelah diberikan fasilitas pelatihan atau sumber daya lainnya.

Mencegah Pindah Kerja Tiba-Tiba

Seringkali perusahaan khawatir bahwa setelah menginvestasikan waktu dan biaya untuk pelatihan atau pengembangan karyawan, mereka akan pergi begitu saja setelah beberapa bulan bekerja. Menahan ijazah dianggap sebagai langkah preventif agar karyawan tidak "kabur" setelah memperoleh keterampilan atau pengalaman berharga.

Sebagai Bukti Tanggung Jawab

Beberapa perusahaan beranggapan bahwa dengan menahan ijazah, mereka menciptakan ikatan yang lebih kuat antara perusahaan dan karyawan. Dalam pandangan ini, menahan ijazah adalah semacam tanda bahwa karyawan telah berkomitmen dan siap untuk memberikan kontribusi kepada perusahaan untuk jangka waktu tertentu.

Namun, meskipun alasan-alasan ini mungkin dimengerti dari sudut pandang perusahaan, kebijakan semacam ini tetap menimbulkan banyak protes, terutama dari sisi karyawan.

Dampak Negatif Bagi Karyawan

Bagi banyak karyawan, kebijakan menahan ijazah bisa dirasakan sebagai langkah yang sangat merugikan. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang sering dihadapi oleh karyawan dalam kebijakan ini:

Hak Pribadi yang Dilanggar

Ijazah adalah dokumen pribadi yang penting bagi setiap individu. Menahan ijazah tanpa alasan yang jelas bisa dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak pribadi karyawan. Karyawan harus memiliki akses penuh terhadap dokumen yang membuktikan pencapaian akademis mereka, dan perusahaan tidak berhak menahan atau menghalangi akses tersebut.

Rasa Ketidakpercayaan

Ketika perusahaan meminta untuk menahan ijazah, banyak karyawan merasa bahwa perusahaan tidak mempercayai mereka. Hal ini dapat menurunkan rasa kepercayaan dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Sebagai gantinya, mereka mungkin merasa seperti "diperlakukan dengan curiga," yang dapat merusak hubungan kerja yang sehat.

Ketidaknyamanan dan Keterbatasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun