Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Koruptor, Pekerjaan Paling Menguntungkan di Indonesia?

21 November 2024   11:20 Diperbarui: 21 November 2024   11:20 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal paling menyakitkan dari semua ini adalah fakta bahwa uang yang digunakan koruptor untuk hidup mewah adalah uang pajak kita. Setiap liter bensin yang Anda beli, setiap belanjaan yang Anda bayar, ada kontribusi untuk "mendukung" gaya hidup para koruptor ini.

Sementara kita berjuang keras untuk menghidupi keluarga dan membayar tagihan, mereka bersantai di vila pribadi, berlibur ke luar negeri, atau bahkan tinggal di hotel bintang lima saat menjalani "masa tahanan".

Apa yang Bisa Kita Lakukan? 

Menghadapi realitas ini, wajar jika kita merasa kecil dan tak berdaya. Tapi sebagai masyarakat, kita tetap punya peran penting untuk melawan korupsi:

  • Pendidikan Antikorupsi : Mulailah dari hal kecil, seperti mengajarkan anak-anak untuk jujur dan bertanggung jawab. 
  • Partisipasi Publik : Gunakan media sosial dan platform lainnya untuk mengawasi, melaporkan, atau menyuarakan kasus korupsi yang mencurigakan. 
  • Tuntut Reformasi Sistem : Kita perlu mendesak pemerintah untuk memperbaiki sistem hukum dan birokrasi yang selama ini mempermudah praktik korupsi. 

Kita Semua Korban, Tapi Jangan Jadi Penonton 

Korupsi mungkin terlihat seperti "pekerjaan impian" bagi mereka yang haus akan kekayaan tanpa usaha. Tapi ingatlah, harga yang kita bayar sebagai masyarakat jauh lebih mahal: kesehatan publik terabaikan, pendidikan tertinggal, dan pembangunan yang terhambat.

Satu hal yang pasti: selama kita diam dan membiarkan mereka terus beraksi, koruptor akan tetap menjadi "profesi dengan bayaran tertinggi di Indonesia".

Pertanyaannya, sampai kapan kita rela mereka hidup nyaman di atas penderitaan kita?.-TG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun