Hal paling menyakitkan dari semua ini adalah fakta bahwa uang yang digunakan koruptor untuk hidup mewah adalah uang pajak kita. Setiap liter bensin yang Anda beli, setiap belanjaan yang Anda bayar, ada kontribusi untuk "mendukung" gaya hidup para koruptor ini.
Sementara kita berjuang keras untuk menghidupi keluarga dan membayar tagihan, mereka bersantai di vila pribadi, berlibur ke luar negeri, atau bahkan tinggal di hotel bintang lima saat menjalani "masa tahanan".
Apa yang Bisa Kita Lakukan?Â
Menghadapi realitas ini, wajar jika kita merasa kecil dan tak berdaya. Tapi sebagai masyarakat, kita tetap punya peran penting untuk melawan korupsi:
- Pendidikan Antikorupsi : Mulailah dari hal kecil, seperti mengajarkan anak-anak untuk jujur dan bertanggung jawab.Â
- Partisipasi Publik : Gunakan media sosial dan platform lainnya untuk mengawasi, melaporkan, atau menyuarakan kasus korupsi yang mencurigakan.Â
- Tuntut Reformasi Sistem : Kita perlu mendesak pemerintah untuk memperbaiki sistem hukum dan birokrasi yang selama ini mempermudah praktik korupsi.Â
Kita Semua Korban, Tapi Jangan Jadi PenontonÂ
Korupsi mungkin terlihat seperti "pekerjaan impian" bagi mereka yang haus akan kekayaan tanpa usaha. Tapi ingatlah, harga yang kita bayar sebagai masyarakat jauh lebih mahal: kesehatan publik terabaikan, pendidikan tertinggal, dan pembangunan yang terhambat.
Satu hal yang pasti: selama kita diam dan membiarkan mereka terus beraksi, koruptor akan tetap menjadi "profesi dengan bayaran tertinggi di Indonesia".
Pertanyaannya, sampai kapan kita rela mereka hidup nyaman di atas penderitaan kita?.-TG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H