Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ikan Kaleng Kemasan di Program "Makan Bergizi Gratis", Pilihan Tepat atau Tidak?

18 November 2024   09:56 Diperbarui: 18 November 2024   09:56 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebijakan - Sebagai orangtua, tentu kita selalu menginginkan yang terbaik bagi anak-anak kita, terutama dalam hal pemenuhan gizi. Kesehatan mereka adalah prioritas utama, dan kita ingin memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang mereka. Nah, baru-baru ini, ada usulan menarik dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengenai penggunaan ikan kaleng kemasan, seperti sarden, sebagai bagian dari menu program Makan Bergizi Gratis yang digagas pemerintah.

Tentu, ide ini menimbulkan banyak pertanyaan dan pendapat dari berbagai kalangan. Apakah ikan kaleng kemasan, seperti sarden, benar-benar layak menjadi bagian dari menu makan bergizi untuk anak-anak? Apakah ini pilihan yang tepat atau justru ada solusi lain yang lebih baik? Yuk, kita bahas bersama!

"Ikan kaleng kemasan, seperti sarden, dapat jadi pilihan dalam program Makan Bergizi Gratis karena kandungan proteinnya, namun perlu perhatian terhadap garam dan variasi menu."

Kandungan Gizi Ikan Kaleng Kemasan

Ikan kaleng kemasan, khususnya sarden, sering dianggap sebagai sumber protein yang cukup baik. Selain itu, ikan kaleng juga kaya akan asam lemak omega-3 yang sangat bermanfaat untuk perkembangan otak dan jantung anak. Protein yang terkandung di dalam ikan kaleng juga penting untuk pertumbuhan tubuh, serta mendukung sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, ikan kaleng kemasan umumnya juga mengandung kalsium karena tulang ikan yang turut terperangkap dalam kaleng, yang dapat membantu kesehatan tulang anak. Bagi keluarga yang tidak mudah mendapatkan ikan segar, ikan kaleng kemasan bisa menjadi alternatif yang praktis dan bergizi.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Kandungan garam dan pengawet dalam ikan kaleng sering kali cukup tinggi, yang jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, bisa berisiko bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memastikan bahwa konsumsi ikan kaleng ini tetap dalam batas yang wajar, serta dilengkapi dengan makanan lain yang seimbang.

Mengapa Ikan Kaleng Kemasan Bisa Menjadi Pilihan Tepat?

Salah satu alasan mengapa ikan kaleng kemasan diusulkan sebagai bagian dari menu Makan Bergizi Gratis adalah karena kepraktisannya. Dalam situasi yang serba terbatas, seperti di daerah-daerah yang sulit mengakses ikan segar, ikan kaleng kemasan bisa menjadi solusi yang sangat praktis dan terjangkau. Selain itu, ikan kaleng memiliki daya simpan yang lebih lama dibandingkan ikan segar, sehingga lebih cocok untuk distribusi dalam program makan gratis yang membutuhkan stok tahan lama.

Ikan kaleng juga mudah disajikan dan tidak memerlukan proses pengolahan yang rumit, sehingga orangtua dapat lebih mudah menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak mereka. Dalam hal ini, ikan kaleng kemasan bisa menjadi pilihan yang cerdas untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, terutama bagi keluarga yang mungkin mengalami kendala ekonomi atau kesulitan mendapatkan bahan makanan segar.

Namun, Ada Beberapa Pertimbangan yang Perlu Diperhatikan. Walaupun ikan kaleng kemasan memiliki berbagai manfaat gizi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengimplementasikan ide ini secara luas dalam program Makan Bergizi Gratis.

  1. Kandungan Garam dan Pengawet: Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ikan kaleng sering kali mengandung garam dan pengawet yang cukup tinggi. Konsumsi garam berlebihan bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti hipertensi dan gangguan ginjal. Oleh karena itu, perlu diatur takaran garam dalam ikan kaleng yang diberikan pada anak-anak, atau bahkan mempertimbangkan untuk memilih produk ikan kaleng yang rendah garam.

  2. Keragaman Menu: Anak-anak memerlukan beragam jenis makanan untuk mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang. Jika hanya mengandalkan ikan kaleng, ada potensi kekurangan beberapa nutrisi penting lain, seperti serat dari sayuran atau vitamin dari buah-buahan. Program Makan Bergizi Gratis sebaiknya mencakup menu yang lebih beragam dan seimbang agar anak-anak bisa mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
    Lihat Kebijakan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun