Veddriq menunjukkan bahwa dengan memilih aset yang tepat, kita bisa mengamankan masa depan finansial tanpa harus terjebak dalam risiko besar.
Belajar tentang Saham
saham. Pengalamannya pertama kali berinvestasi di saham terjadi saat awal pandemi Covid-19.Â
Selain berinvestasi dalam aset fisik, Veddriq juga melirik pasarPada saat itu, IHSG mengalami penurunan yang cukup signifikan, dan dia melihat peluang untuk masuk ke pasar.Â
"Saya mencoba investasi di saham blue chip, yang lebih stabil," tambahnya.
Investasi di saham memang menjadi pilihan menarik bagi banyak orang. Saham blue chip, atau saham dari perusahaan besar dan terpercaya, biasanya memiliki kinerja yang lebih stabil dibandingkan saham lainnya.Â
Veddriq belajar untuk tidak hanya fokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga untuk memikirkan investasi jangka panjang. Ini adalah langkah yang bijak, karena investasi yang sukses sering kali memerlukan waktu untuk tumbuh.
Fokus pada Investasi Jangka Panjang
Salah satu pelajaran penting yang bisa kita ambil dari Veddriq adalah pentingnya fokus pada investasi jangka panjang.Â
Banyak orang terjebak dalam pemikiran untuk mendapatkan keuntungan cepat, namun Veddriq memilih untuk menunggu pertumbuhan nilai investasinya seiring waktu.Â
"Saya lebih suka melihat investasi sebagai sesuatu yang harus dikelola dan dibangun perlahan-lahan," ungkapnya.
Strategi investasi jangka panjang ini tidak hanya berlaku untuk saham, tetapi juga untuk semua jenis investasi. Dalam dunia yang serba cepat ini, kesabaran sering kali menjadi kunci keberhasilan.Â
Dengan pendekatan ini, Veddriq berharap bisa meraih capital gain dan dividen yang akan bermanfaat untuk masa depan.