Salah satu faktor kunci dalam keberhasilan Kurikulum Merdeka adalah keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sekolah, guru, orang tua, hingga siswa. Setiap pihak memiliki peran penting dalam implementasi kurikulum:
Kementerian Pendidikan perlu memberikan dukungan penuh, baik dari segi kebijakan, anggaran, maupun pelatihan.
Sekolah harus aktif dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik siswa mereka, termasuk memilih metode yang paling efektif untuk diterapkan.
Keterlibatan orang tua dalam mendukung proses belajar anak di rumah sangat penting untuk memastikan keberhasilan kurikulum.
Siswa juga harus diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam proses pembelajaran. Pendekatan yang inklusif ini bisa membuat mereka merasa lebih berdaya dan terlibat.
Plus Minus Adanya Tiga Kementerian Baru
Plus
Dengan pemecahan ini, masing-masing kementerian bisa fokus pada pengembangan kebijakan yang lebih mendalam dan spesifik sesuai bidangnya.
Dengan adanya kementerian yang lebih khusus, diharapkan akan ada lebih banyak inovasi dalam pengembangan teknologi pendidikan yang mendukung Kurikulum Merdeka.
Masing-masing kementerian dapat melakukan monitoring dan evaluasi kebijakan dengan lebih efektif, yang akan berdampak positif pada kualitas pendidikan.
Minus
Dengan adanya tiga kementerian, ada risiko munculnya kebijakan yang tidak konsisten, yang dapat membingungkan sekolah-sekolah dalam menerapkan kurikulum.
Sekolah mungkin harus beradaptasi dengan kebijakan dari beberapa kementerian, yang bisa menambah beban administratif dan memperlambat proses pengambilan keputusan.
Pemecahan ini berpotensi menyebabkan fragmentasi dalam sistem pendidikan, di mana tidak ada keselarasan antara kebijakan pendidikan, kebudayaan, dan riset.