Kurikulum Merdeka adalah kebijakan pendidikan yang dirancang untuk memberikan keleluasaan bagi sekolah dalam menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa.Â
Kurikulum ini mengutamakan pengembangan kompetensi siswa, bukan hanya fokus pada penguasaan materi:
Kurikulum ini memberi kebebasan kepada sekolah untuk menentukan cara dan metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Pendekatan ini mengutamakan pengalaman belajar yang relevan dan kontekstual bagi siswa, membuat proses belajar lebih menyenangkan.
Kurikulum Merdeka juga berfokus pada pengembangan karakter dan keterampilan sosial siswa, yang sangat penting di era modern ini.
Nasib Kurikulum Merdeka Setelah Pemecahan Kementerian
Setelah pemecahan Kemendikbudristek, masa depan Kurikulum Merdeka menjadi salah satu topik utama yang dibahas. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Muti, menegaskan pentingnya evaluasi terhadap kebijakan ini.Â
Mari kita telaah beberapa aspek penting terkait nasib Kurikulum Merdeka ke depannya.
Evaluasi adalah langkah yang sangat penting untuk mengetahui sejauh mana Kurikulum Merdeka berhasil meningkatkan mutu pendidikan.Â
Sejak diterapkan, banyak sekolah yang sudah mulai beradaptasi dengan kurikulum ini, namun tantangan tetap ada. Misalnya, ada guru yang merasa kurang siap dan terlatih untuk menerapkan metode pengajaran yang baru:
Kementerian Pendidikan perlu melakukan penelitian dan pengukuran yang lebih mendalam untuk mengetahui sejauh mana kurikulum ini dapat meningkatkan prestasi siswa.
Pelatihan dan pengembangan bagi guru sangat penting agar mereka bisa menerapkan Kurikulum Merdeka dengan baik. Tanpa adanya dukungan ini, efektivitas kurikulum bisa terhambat.