Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Hadapi Inflasi, Berikut Rencana Ekonomi Kamala Harris vs Donald Trump

15 September 2024   17:24 Diperbarui: 20 September 2024   08:19 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Minggu, 15 September 2024, Wall Street Journal memperkenalkan edisi khusus dari podcast "Your Money Briefing" yang membahas topik penting dalam pemilihan presiden 2024: inflasi dan dampaknya terhadap ekonomi pribadi. 

Dengan harga yang terus meningkat, inflasi telah menjadi perhatian utama bagi banyak pemilih menjelang pemilihan mendatang. 

Edisi kali ini, yang merupakan bagian pertama dari seri "Your Money, Your Vote," membahas bagaimana rencana ekonomi yang diusulkan oleh mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris dapat mempengaruhi keuangan pribadi Anda. 

Mari kita teliti lebih dalam bagaimana masing-masing kandidat berencana mengatasi masalah inflasi dan dampaknya terhadap perekonomian.

Latar Belakang Inflasi dan Dampaknya

Inflasi telah menjadi salah satu isu paling mendesak dalam pemilihan presiden 2024. Meskipun tingkat inflasi telah menurun dari puncaknya, banyak warga Amerika masih merasakan dampak dari harga yang tinggi. Kenaikan harga barang-barang dasar seperti makanan dan bahan bakar memengaruhi anggaran rumah tangga sehari-hari. 

Untuk memberikan konteks, mari kita lihat lebih dalam mengenai apa yang menyebabkan inflasi dan bagaimana hal ini mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Inflasi merupakan proses di mana harga barang dan jasa meningkat seiring waktu, mengurangi daya beli uang. Pada puncaknya beberapa tahun lalu, inflasi mencapai angka 9%, namun saat ini telah sedikit menurun. 

Meskipun begitu, harga-harga tetap sekitar 20% lebih tinggi dibandingkan saat Presiden Joe Biden memulai masa jabatannya pada awal 2021. Kenaikan harga ini dirasakan secara nyata di berbagai sektor, dari bahan pangan hingga biaya perumahan.

Kondisi Ekonomi dan Penyebab Inflasi

Untuk memahami bagaimana kebijakan calon presiden dapat mempengaruhi inflasi, penting untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan inflasi meningkat. Salah satu penyebab utama inflasi adalah ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. 

Selama pandemi COVID-19, rantai pasokan global mengalami gangguan signifikan. Banyak sektor, termasuk otomotif, mengalami kekurangan komponen penting seperti semikonduktor. Selain itu, lonjakan permintaan karena stimulus fiskal dan penurunan suku bunga juga turut berkontribusi pada inflasi tinggi.

Invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 juga menambah tekanan inflasi global dengan meningkatkan harga energi, terutama minyak dan gas. Dengan gangguan pasokan yang luas, banyak barang dan jasa mengalami kenaikan harga yang tajam.

Peran Presiden dan Kebijakan Inflasi

Secara umum, presiden memiliki pengaruh terbatas langsung terhadap inflasi karena inflasi adalah hasil dari kekuatan ekonomi makro yang lebih besar seperti penawaran dan permintaan. Namun, presiden dapat mempengaruhi inflasi melalui kebijakan ekonomi mereka. Salah satu alat utama yang mempengaruhi inflasi adalah Federal Reserve, yang menetapkan kebijakan moneter untuk menjaga inflasi tetap di sekitar target 2%.

Rencana Ekonomi Donald Trump

Mantan Presiden Donald Trump, yang berusaha untuk kembali ke kursi kepresidenan, memiliki beberapa rencana untuk menangani inflasi, meskipun beberapa dari rencananya mungkin tidak langsung mengatasi masalah inflasi itu sendiri. Salah satu strategi utamanya adalah memfokuskan pada peningkatan produksi energi domestik.

1. Peningkatan Produksi Energi

Trump telah mengusulkan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas di Amerika Serikat dengan slogan "Drill, Baby, Drill." Sementara Amerika Serikat sudah menjadi salah satu produsen minyak dan gas terbesar di dunia, ada batasan pada seberapa cepat dan efektif kebijakan ini dapat mengatasi inflasi. Proses pengeboran dan produksi energi memerlukan waktu yang lama, dan pengaruhnya terhadap harga energi mungkin tidak segera terasa.

2. Pengurangan Regulasi

Trump juga mendukung pengurangan regulasi yang dianggap membatasi produksi dan inovasi. Mengurangi regulasi dapat mempermudah bisnis untuk beroperasi, tetapi pengaruh langsungnya terhadap inflasi mungkin terbatas.

3. Pengenaan Tarif

Trump telah membicarakan rencana untuk mengenakan tarif yang tinggi pada impor, termasuk tarif 10% yang mungkin akan diberlakukan secara umum. Meskipun tarif dapat mempengaruhi harga barang-barang impor, mereka juga dapat menambah biaya bagi konsumen dan produsen yang bergantung pada barang impor. Dampak jangka panjang dari kebijakan tarif ini terhadap inflasi dapat bervariasi tergantung pada bagaimana negara-negara mitra dagang merespons.

Kinerja Ekonomi Trump di Masa Lalu

Selama masa kepresidenannya sebelumnya, Trump mewarisi ekonomi yang relatif stabil dari Presiden Barack Obama. Pemerintahannya memperkenalkan pemotongan pajak besar-besaran yang memacu pertumbuhan ekonomi dan merangsang pasar saham. Namun, pemotongan pajak ini juga meningkatkan defisit dan utang nasional, yang berpotensi mempengaruhi kebijakan fiskal dan bunga jangka panjang.

Rencana Ekonomi Kamala Harris

Sebagai calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris memiliki pendekatan yang berbeda dalam menangani inflasi dan masalah ekonomi secara umum.

1. Subsidi dan Kredit Pajak

Harris telah mengusulkan berbagai subsidi dan kredit pajak untuk membantu keluarga dengan anak-anak dan pembeli rumah pertama kali. Misalnya, dia menawarkan kredit pajak anak yang lebih besar dan kredit pembeli rumah sebesar $25.000. Meskipun ini dapat membantu keluarga dengan pendapatan rendah dan menengah, mereka mungkin juga meningkatkan permintaan, yang pada gilirannya dapat mendorong harga lebih tinggi.

2. Subsidi Perumahan

Harris juga mendukung subsidi untuk pembangunan perumahan yang lebih terjangkau. Dengan memberikan insentif kepada pengembang untuk membangun rumah starter, dia berharap dapat meningkatkan pasokan perumahan dan mengurangi tekanan harga di pasar perumahan. Namun, dampak kebijakan ini mungkin memerlukan waktu untuk terlihat, dan permintaan yang meningkat juga bisa mendorong harga rumah lebih tinggi.

3. Penanganan Harga yang Tidak Wajar

Salah satu proposal Harris adalah mengatasi penetapan harga yang tidak wajar atau "price gouging". Dia telah mengusulkan untuk menerapkan tindakan yang mirip dengan undang-undang negara bagian yang melarang kenaikan harga secara drastis setelah bencana alam. Namun, tanpa definisi yang jelas dan tindakan konkret, sulit untuk menilai seberapa besar dampaknya terhadap inflasi secara keseluruhan.

Perbandingan Pendekatan Trump dan Harris

Pendekatan Trump cenderung lebih fokus pada kebijakan yang mengurangi regulasi dan mendorong produksi energi, sementara pendekatan Harris lebih berorientasi pada subsidi dan bantuan langsung kepada keluarga serta pengembangan perumahan. Kedua pendekatan memiliki potensi dampak yang berbeda terhadap inflasi dan ekonomi secara umum.

Trump mungkin menghadapi kesulitan dalam menurunkan inflasi secara langsung melalui kebijakan yang lambat berdampak seperti peningkatan produksi energi. Di sisi lain, Harris mungkin dapat memberikan bantuan langsung kepada keluarga, tetapi ini juga dapat meningkatkan permintaan dan mempengaruhi harga.

Dampak Terhadap Rumah Tangga

Kebijakan ekonomi yang diusulkan oleh kedua kandidat dapat mempengaruhi rumah tangga dalam berbagai cara. Misalnya, jika Trump berhasil menerapkan tarif yang tinggi, konsumen mungkin melihat kenaikan harga barang-barang impor, sementara kebijakan subsidi Harris dapat memberikan bantuan langsung tetapi juga berpotensi meningkatkan harga barang-barang yang lebih banyak dicari.

Pada akhirnya, baik kebijakan Trump maupun Harris akan dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, seperti kondisi global dan respon dari pasar. Sebagai pemilih, penting untuk mempertimbangkan bagaimana setiap kebijakan dapat mempengaruhi keuangan pribadi Anda dan ekonomi secara keseluruhan.

Penutup dan Harapan

Dalam memilih presiden, pertimbangkan tidak hanya bagaimana kebijakan ekonomi calon akan mempengaruhi inflasi dan biaya hidup tetapi juga bagaimana mereka akan mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan. Pahami perbedaan mendasar dalam pendekatan dan rencana yang diajukan oleh kedua kandidat untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi.

Edisi berikut dari seri "Your Money, Your Vote" akan membahas kebijakan pajak dari masing-masing kandidat dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi keuangan pribadi Anda. Teruslah mendengarkan podcast kami untuk mendapatkan analisis mendalam dan informasi terkini.

Artikel ini menyajikan gambaran mendalam mengenai rencana ekonomi Donald Trump dan Kamala Harris serta dampaknya terhadap inflasi dan ekonomi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun