Louis Vuitton (LV) adalah salah satu nama paling ikonik dalam dunia barang mewah. Dikenal dengan tas-tasnya yang legendaris dan pakaian yang elegan, merek ini telah menjadi simbol status dan gaya di kalangan banyak orang.Â
Baik dari kalangan selebriti seperti BLACKPINK hingga musisi terkenal seperti Pharrell Williams, produk Louis Vuitton seringkali terlihat di berbagai acara bergengsi.Â
Namun, ada satu fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui: di kalangan old money, Louis Vuitton tidak selalu menjadi pilihan utama. Kenapa demikian? Mari kita telusuri alasan di balik fenomena ini.
Apa Itu Old Money?
Sebelum kita membahas lebih lanjut, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan old money. Istilah "old money" merujuk pada keluarga-keluarga yang sudah memiliki kekayaan dalam jumlah besar selama beberapa generasi.Â
Mereka biasanya memiliki pandangan dan gaya hidup yang sangat berbeda dibandingkan dengan orang-orang kaya baru, atau yang sering disebut sebagai "new money". Old money cenderung lebih mengutamakan keanggunan dan kesederhanaan yang klasik daripada pameran kekayaan.
Louis Vuitton: Ikon Barang Mewah
Louis Vuitton, didirikan pada tahun 1854, telah lama menjadi pelopor dalam industri barang mewah. Dari tas tangan yang elegan hingga pakaian yang fashionable, LV telah memantapkan dirinya sebagai salah satu merek luxury yang paling dikenal di seluruh dunia. Produk-produk LV terkenal dengan desain yang ikonik, seperti monogram klasiknya yang mudah dikenali.
Merek ini sering dikaitkan dengan gaya hidup glamour dan kemewahan, dan sering dipakai oleh kalangan selebriti dan influencer. Namun, meskipun popularitasnya meluas, terdapat perbedaan pandangan mengenai merek ini di kalangan old money.
Kenapa Old Money Cenderung Menghindari Louis Vuitton?
Popularitas yang Terlalu Umum
Salah satu alasan utama mengapa old money kurang tertarik pada Louis Vuitton adalah karena merek ini sudah sangat umum. Dalam dunia barang mewah, LV adalah salah satu merek yang paling dikenali dan banyak digunakan. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang kurang menarik bagi mereka yang ingin menunjukkan status mereka dengan cara yang lebih halus dan tidak terlalu mencolok. Old money biasanya lebih suka barang-barang yang tidak terlalu terlihat di mata publik agar tetap dapat mempertahankan aura eksklusivitas mereka.
Keanggunan dan Kesederhanaan yang Klasik
Old money sering kali mengutamakan keanggunan dan kesederhanaan yang abadi. Mereka lebih memilih barang-barang yang memiliki desain klasik dan tidak mengikuti tren yang berubah-ubah. Merek-merek seperti Hermes dan Brioni, misalnya, dikenal dengan desain yang sangat elegan dan tidak lekang oleh waktu. Louis Vuitton, meskipun menawarkan desain yang ikonik, sering dianggap terlalu flashy atau terlalu banyak terlihat di publik, yang tidak sesuai dengan selera old money.
Eksklusivitas dan Heritage
Old money cenderung mencari barang-barang yang memiliki nilai sejarah dan heritage yang mendalam. Mereka menghargai merek-merek yang memiliki cerita dan tradisi panjang, yang sering kali tidak ditemukan pada merek yang sangat mainstream seperti Louis Vuitton. Merek-merek dari minor leagues seperti Celine atau YSL, misalnya, mungkin tidak sepopuler Louis Vuitton tetapi menawarkan kualitas dan eksklusivitas yang dihargai oleh kalangan old money.
Status Sosial yang Halus
Louis Vuitton memang menjadi simbol status yang kuat, namun old money mungkin lebih memilih cara yang lebih halus dalam menunjukkan kekayaan mereka. Mereka mungkin merasa bahwa penggunaan barang dari Louis Vuitton terlalu berlebihan atau terlalu jelas dalam menunjukkan status sosial. Old money seringkali lebih memilih barang-barang yang tidak terlalu mencolok tetapi tetap menunjukkan kekayaan dan status mereka dengan cara yang lebih elegan dan tidak langsung.