Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengapa di Sekitar Kita Masih Ada yang Kelaparan hingga Kehilangan Nyawanya?

16 Agustus 2024   12:31 Diperbarui: 17 Agustus 2024   10:59 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kelaparan. (Sumber: Shutterstock via kompas.com)

Memperluas program jaminan sosial untuk mencakup lebih banyak individu dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi mereka yang berisiko tinggi.

  • Memberikan subsidi atau bantuan langsung kepada pekerja yang berada dalam situasi rentan, seperti driver ojol, untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar mereka.

  • Menyediakan program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan peluang kerja bagi mereka yang kurang beruntung.

  • Menetapkan kebijakan upah yang adil dan memadai untuk memastikan bahwa pekerja dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka dengan upah yang mereka terima.

  • Melakukan pemantauan dan evaluasi secara rutin terhadap efektivitas program-program bantuan sosial dan kebijakan ekonomi untuk memastikan bahwa mereka memenuhi tujuan mereka.

  • Kesimpulan

    Kejadian seperti meninggalnya driver ojol di Medan karena kelaparan adalah pengingat yang kuat tentang pentingnya solidaritas dan dukungan sosial. 

    Sebagai masyarakat, kita perlu lebih peka dan siap membantu mereka yang membutuhkan. Pemerintah juga perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaiki sistem sosial dan ekonomi kita.

    Dengan gotong-royong dan kolaborasi, kita bisa menciptakan solusi yang lebih baik dan memastikan bahwa tidak ada lagi orang yang harus kehilangan nyawanya karena kelaparan.***

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun