Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rombak Sistem Ekonomi untuk Menyelamatkan Bumi?

22 Juni 2024   13:37 Diperbarui: 22 Juni 2024   13:44 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam upaya menyelamatkan bumi dari kerusakan lingkungan yang semakin parah, diperlukan perubahan fundamental dalam cara kita memandang dan mengelola sumber daya alam. Merombak sistem ekonomi yang tidak berkelanjutan, mengadopsi konsep-konsep seperti post-extractivism dan degrowth, serta melakukan transformasi kultural untuk redefinisi kemakmuran adalah langkah-langkah yang perlu diambil secara kolektif oleh masyarakat global.

Dengan berbagai tantangan dan krisis yang dihadapi saat ini, tidak ada waktu untuk menunda tindakan. Keberlanjutan bumi dan kesejahteraan manusia di masa depan bergantung pada keputusan-keputusan yang diambil hari ini. Mari bersama-sama bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif bagi semua makhluk hidup di planet ini.

Referensi

  • Goldblatt, D. (2013). Social Theory and the Environment. John Wiley & Sons.
  • Gorz, A. (1993). Ecology as Politics. Pluto.
  • World Inequality Report (2021). Development Initiatives.
  • Acosta, A. (2016). Post-Growth and Post-Extractivism: Two Sides of the Same Cultural Transformation. Alternautas, 3(1), 50-71.
  • Demaria, F., Schneider, F., Sekulova, F., & Martinez-Alier, J. (2013). What is Degrowth? From an Activist Slogan to a Social Movement. Environmental Values, 22(2), 191--215.

Artikel ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam dan mendiskusikan solusi-solusi yang memungkinkan untuk mengatasi tantangan lingkungan yang mendesak saat ini.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun